Amunisi Mengatasi Emosi Anak


 

"Aku ngga mau makan ini Ma!"

"Aku mau main di luar terus!"

"Ah roboh lagi, aku ngga mau main lego!" (sambil melempar legonya)

Pernah tidak Parents menghadapi anak seperti itu? Pastinya, sering ya. Bahkan menjadi santapan sehari-hari kita sebagai orang tua. 

Gaya Belajar Anak dan Stimulasi Kreativitas. Bermain Pasir

Beberapa hari ini halaman bagian depan rumah mertua sedang ditinggikan, sebagai pencegahan banjir. Dan hari ini sudah selesai dengan menyisakan gundukan kecil pasir di halaman. Karena proses pengerjaan renovasi sudah selesai dan tidak ada lagi Bapak tukang yang bekerja, saya pun mengajak Aisyah bermain keluar. Sejak renovasi berlangsung, Aisyah memang tidak bermain di luar sama sekali.

Gaya Belajar Anak dan Stimulasi Kreativitas. Hari ke-9. Ayo menendang dan melempar bola!

Bermula dari membuka kembali buku indikator tumbuh kembang anak. Saya menemukan salah satu indikator di usia Aisyah yaitu 18-24 bulan adalah mampu menendang dan melempar bola dengan sasaran tertentu. Ah, iya.. Aisyah belum bisa melempar bola dengan benar. Kalau diminta melempar bola, bolanya dipegang rapat dan seperti takut untuk melepas bolanya untuk dilempar.

Gaya Belajar Anak dan Stimulasi Kreativitas. Hari ke-8. Kemana Perginya Air?

Hari ini saya mengajak Aisyah mengenal spons yang bisa menyerap air melalui kegiatan bermain sederhana. Cukup dengan menggunakan gelas berisi air dan spons. Oh iya, juga alas/baki agar air tidak bercecek kemana-mana. Biasalah anak kalau sudah main air,, wkwkwk.

Gaya Belajar Anak dan Stimulasi Kreativitas. Hari ke-7. Membuat Trowongan.

Siang-siang begini enaknya bermain apa ya? di waktu yang cukup rawan mata mengantuk. Kalau menemani Aisyah berlarian ke sana kemari sepertinya sudah tidak sanggup. Saya memilih untuk mengajaknya beraktivitas di kamar, biar lebih santai dan kadang saya bisa sambil curi-curi kesempatan untuk leyeh-leyeh, wkwkkwk.

Gaya Belajar Anak dan Stimulasi Kreativitas. Hari ke-6. Mencari Harta Karun!

Menjelang siang hari, saya melihat Aisyah yang sudah mulai bosan bermain di dalam kamar. Dia mengajak saya bermain keluar rumah. Karena kondisi halaman rumah mertua yang sedang direnovasi, jadi saya berusaha sekuat mungkin mengajak Aisyah hanya bermain di dalam selama beberapa hari ke depan. 

Gaya Belajar Anak & Stimulasi Kreatifitas. Hari ke-5. Bermain pipe cleaner

Hmm.. bermain apa ya enaknya? lalu saya pun berselancar di instagram untuk mencari inspirasi permainan-permainan yang sesuai untuk usia di bawah 2 tahun. Ketemu deh ide bermain pipe cleaner dengan manik-manik. Kebetulan saya pernah membeli ini tapi belum pernah sama sekali mengajak Aisyah bermain, karena Ayahnya khawatir ujung pipe cleaner yang tajam serta manik kecil yang rawan dimakan dan tertelan oleh Aisyah. Akhirnya, setelah menyampaikan kembali kepada ayah Aisyah beliau pun menyetujui dengan syarat pengawasan yang ekstra. Siapp Pak Bos!

Gaya Belajar dan Stimulasi Kreativitas. Hari ke-4. Mengenal Aneka Buah-Buahan

Alhamdulillah hari ini masih diberi nikmat kesempatan membersamai Aisyah bermain dan belajar. Kali ini, Aisyah akan belajar dan bermain mengenal aneka buah-buahan. Ada beberapa aneka buah yang Aisyah sudah tahu yang biasa dia makan, seperti melon, pepaya, pisang, apel, jeruk dan anggur. Jadi, masih ada banyak jenis-jenis buah-buahan yang belum Aisyah tahu. 

Gaya Belajar Anak dan Stimulasi Kreatifitas. Hari ke-3. Mengenal Aneka Tanaman

Hari ini saya mengajak Aisyah kegiatan di taman mengenal aneka jenis tanaman. Alhamdulillah, ada beraneka tanaman-tanaman di taman hasil dari eyang Aisyah yang hobi berkebun. Pertama, saya meminta Aisyah mengamati bunga apa saja yang dia lihat di taman. Kebetulan tanaman bunga telang juga sedang berbunga, jadi untuk bunga ini saya meminta Aisyah untuk memetiknya dan mengumpulkannya di wadah. Alhamdulillah Aisyah senang dan tertarik dengan aktivitas ini.

Gaya Belajar Anak dan Stimulasi Kreatifitas. Hari ke-2. Bermain Playdough, Bentuk Apa Ini?

Hari ini, awalnya bingung mau bermain apa dengan Aisyah agar tercapai ICAN-nya. Kemudian, Aisyah tiba-tiba mengambil homemade playdough yang kemarin saya buat. Saya lihat teksturnya sudah mulai kering, karena saya lupa tidak menutup wadah playdough setelah Aisyah bermaian kemarin. Saya coba memberi sedikit air dan menguleni sebentar. Saya coba cek dari aromanya masih aman dan belum ada tanda-tanda basi. Alhamdulillah, playdough aman dan siap dimainkan oleh Aisyah.

Gaya Belajar Anak dan Stimulasi Kreativitas. Hari ke-1. Bermain Beras

"Mama, main beras-beras yuk!"
"Baiklah, ayo!"

Bermain beras adalah salah satu permainan yang Aisyah cukup senang dan dimainkan beberapa kali. Yang dia lakukan biasanya menggenggam beras, menabur-nabur, merasakan tekstur beras dan menuang beras. Untuk kali ini saya mencoba memberi beberapa perlengkapan main, seperti mainan gelas, panci, kompor serta orang-orangan lego. Saya ingin mengamati kira-kira apa ya yang Aisyah lakukan dengan peralatan yang ada.

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-14. Menyusun Balok

"Mama, Aisyah mau main balok!" Seru Aisyah. Baiklah, sebagai sahabat terbaik Aisyah, Mama akan menemani Aisyah bermain balok dengan bahagia.

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-13. Bermain Memindahkan Air

Family Project kali ini adalah kegiatan yang sangat Aisyah sukai, atau sepertinya hampir semua anak-anak pasti suka sih ya. Apalagi kalau bukan yang berhubungan dengan air. Sebagai sahabat yang baik, maka saya ingin memfasilitasi Aisyah untuk bermain air dengan bahagia.

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-12. Mengupas Bawang

Bersama Aisyah yang masih belum genap 2 tahun, biasanya untuk bisa beraktivitas di dapur dengan tenang harus menunggu Aisyah sedang tidur pulas atau ketika ayahnya membantu untuk menemani Aisyah bermain. 

Untuk kali, Aisyah akan menjadi sahabat mama untuk berkegiatan di dapur. Aisyah akan menemani saya untuk mengupas bawang.

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-11. Memijit Ayah

Setelah seharian berjibaku duduk di depan laptop dalam kegiatan work from home, ayah sepertinya nampak lelah.

"Ayah, capek ya? Mau dipijit?"
"Mauu bangett!" Jawab ayah kegirangan. hehe. 

Cerdas Emosional dan Spritual. Hari ke-10. Nge-teh bareng.

Di keluarga saya, nge-teh adalah salah satu kegiatan rutin tiap hari. Biasanya kami lakukan tiap pagi sambil memakan camilan. Atau kalau kadang di suasana-suasana tertentu sore hari kami juga nge-teh bareng. Aisyah karena sering melihat aktivitas nge-teh orang tuanya, jadi beberapa waktu lalu ingin sekali ikut mencoba minum teh. Dan, ternyata dia suka! Jadi baru-baru ini, kadang Aisyah ikut nge-teh bersama mama dan ayah.

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-9. Membaca Buku "Nabi Sayang Binatang"

Setelah kemarin membersamai Aisyah memberi makan kucing, hari ini untuk lebih menekankan pesan menyayangi binatang, maka saya berencana mengajak Aisyah membaca buku tentang menyayangi binatang, yang berjudul "Nabi Sayang Binatang". 

Kenapa buku berjudul "Nabi Sayang Binatang"? Karena saya sekalian ingin mengenalkan rasulullah, dan menyayangi binatang ini adalah juga salah satu sifat yang kita teladani dari rasulullah.

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-8. Memberi Makan Kucing

Family Project hari ini adalah memberi makan kucing. Kebetulan ada seekor kucing liar yang tinggal di halaman belakang rumah. Eyang Aisyah selalu memberi makan si kucing liar ini. Jadi, si kucing ini pun menetap di sini. Kalau main keluar pasti akan kembali lagi pulang ke sini. 

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-7. Menemani Aisyah bermain 'uu-aa' di halaman

Hari ini, di sore hari, ketika sedang bermain di ruang tengah, Aisyah tiba-tiba mengajak saya untuk bermain sepeda roda empatnya, yaitu si 'uu-aa', di halaman depan. Memang sih, seharian ini Aisyah belum bermain di halaman. Baiklah, sebagai sahabat yang baik, tentu saja saya bersedia membersamainya dengan bahagia dan sepenuh hati.

RENCANA

Kegiatan kali ini tidak terencana, alias spontan, memenuhi keinginan Aisyah yang tiba-tiba muncul hari ini. Meskipun dadakan saya dan ayah Aisyah membagi peran seperti biasanya, yaitu seperti biasa ayah Aisyah bagian sie dokumentasi, .

Waktu : sore hari (dadakan)

AKTUAL DAN HAMBATAN

Ketika sudah sampai di halaman, Aisyah langsung menuju ke tempat si 'uu-aa' di parkirkan. Aisyah menaikinya. Dan, seperti biasa saya bersiap untuk menarik tali 'uu-aa' dan akan mengajak Aisyah berputar-putar di halaman dengan menaiki 'uu-aa'. Tapi, kali ini Aisyah tidak memperbolehkan saya memegang talinya. Aisyah kemudian menggerakkan kakinya ke tanah dan mendorong agar 'uu-aa' nya bergerak!

Ooo.. Aisyah ingin bermain 'uu-aa' sendiri dan menggerakkan 'uu-aa' dengan tenaganya sendiri tanpa bantuan mama yang mendorongnya. MashaaAllah.. semangat Nak!

Saya menyemangati Aisyah sambil berdiri di depannya. Saya mengajak Aisyah untuk mengejar saya, agar semakin termotivasi untuk menggerakkan 'uu-aa'-nya berjalan maju. Dan, Aisyah terlihat senang sekali. Ketika melewati jalan yang agak menanjak, Aisyah tetap berusaha untuk menggerakkan 'uu-aa' dengan tenaganya agar terus berjalan. Tapi, ketika harus berbelok karena sudah sampai di pagar rumah, Aisyah belum bisa dan mengerti bagaimana membelokkan si 'uu-aa'nya. Maka, di sini, peran mama membantu Aisyah.

Alhamdulillah, Aisyah terlihat bahagia dengan permainan sederhana ini. Dia tampak senang mampu menggerakkan 'uu-aa' sendiri maju dan mundur. MashaaAllah..

Hambatan dalam bermain kali ini, sepertinya hanya soal Aisyah yang belum mengerti arti 'belok'. Jadi, ketika menaiki 'uu-aa' sampai di pagar, Aisyah berhenti dan tampak bingung harus bagaimana. Selebihnya, kami bahagia!

REFLEKSI

Alhamdulillah, kali ini Aisyah berhasil menaiki sambil menggerakkan 'uu-aa' maju dan mundur dengan tenaganya sendiri. Aisyah belajar berusaha dan mengerahkan tenaganya untuk mencapai tujuannya. Aisyah juga belajar terus bersemangat dan tidak menyerah ketika menghadapi halangan (misalnya dalam bermain ini, Aisyah harus bersabar dan bersemangat ketika bertemu jalan yang menanjak). 

Selain itu, dengan menaiki dan menggerakkan 'uu-aa' sendiri, akan semakin menguatkan otot dan tulang kaki Aisyah serta melatih konsentrasi dan fokus pada tujuan. Alhamdulillah, permainan sederhana tapi banyak manfaatnya juga.

Dan, yang terpenting adalah kebersaman kami sebagai sahabat. Saya yang terus berusaha untuk menemaninya dengan menghadirkan penuh diri dan jiwa. Juga saya yang terus belajar menjadi sahabat Aisyah untuk berusaha mendengarkan dan mengerti apa keinginan Aisyah.

Prosentase antusiasme dan kepuasan hari ini adalah 98%


Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-6. Membuat kacamata es krim!

Beberapa hari yang lalu, saya membeli kaca mata mainan beserta pernak perniknya hiasannya. Dengan pernak pernik ini, kacamata yang awalnya polos bisa dihias menjadi kaca mata lucu. Dan, saya pun berencana menjadikan ini sebagai family project kami untuk hari ini.

RENCANA
Waktu : Pagi, pkl 10.00 wib
Tempat : Di kamar

Project kali ini hanya dilakukan oleh Mama dan Aisyah, karena ayah sedang ada jadwal masuk ke kantor. Jadi, berdua saja bermain bersama Aisyah.

Semua bahan project kali ini sudah tersedia beberapa hari yang lalu.

AKTUAL DAN HAMBATAN
Saya sudah memberi tahu Aisyah di saat kami sarapan pagi kalau hari ini kami akan menghias kaca mata. Bahannya pun sudah saya tunjukkan dan Aisyah nampak antusias. "mau ma.. aisyah mau kacamata" katanya.

Sekitar pukul 10 pagi saya pun mengajak Aisyah untuk menghias kacamatanya. Dia langsung semangat mengikuti saya ke kamar. Saya keluarkan semua bahan dan saya perlihatkan kepada Aisyah. Kami akan membuat kacamata es krim (pas sekali Aisyah baru saja membuat es krim sendiri). Aisyah tertarik dengan bingkai kacamatanya. Dipakainya bingkai kacamatanya dan terlihat senang. Sementara saya menyiapkan hiasan kacamata es krimnya, Aisyah sibuk memainkan bingkai dan beberapa bahan-bahannya. hihi 🤭


Ditengah kegiatan, tiba-tiba saudara sepupu Aisyah datang berkunjung ke kamar Aisyah. Dia memainkan beberapa mainan Aisyah. Konsentrasi Aisyah pun jadi teralihkan dengan sambil ikut bermain dengan saudaranya. Tak apa-apalah nak, yang penting kamu bahagia 😁

Yes, akhirnya jadi juga kacamata es krimnya!
"Aisyah, lihat ini kacamatanya sudah jadi. Kacamata es krim!" Saya berusaha menarik perhatian Aisyah. Aisyah langsung menyambut! Dia antusias sekali ingin mencoba kacamatanya. Setelah dipakai, Aisyah juga ingin berkaca untuk melihat bayangan dirinya yang sedang memakai kacamata es krim.
Alhamdulillah.. semoga hari ini kamu senang ya, Nduk.

REFLEKSI
Alhamdulillah hari ini sudah menjadi sahabat Aisyah dengan membersamai Aisyah beraktifitas membuat kacamata es krim. Meskipun di tengah-tengah perjalanan fokus Aisyah teralihkan dengan kedatangan saudaranya.

Sepertinya kegiatan membuat kacamata es krim ini masih cukup sulit untuk Aisyah, sehingga saya yang mengerjakan dan Aisyah lebih banyak mengamati sambil memainkan bahan-bahan. Aisyah juga belum paham instruksi menempel ini di tempat tertentu dan memang masih random. 

Kedatangan saudara Aisyah, membuat Aisyah tidak rewel menunggu saya menyelesaikan menghias kacamatanya, karena teralihkan dengan sesekali bermain bersama saudaranya. 

Alhamdulillah, Aisyah senang mendapatkan kacamata baru, yaitu kacamata es krim!


Cerdas Emosi dan Spiritual. Hari ke-5. Membuat Es Krim Bersama

"Aisyah pengen es krim" kata Aisyah beberapa kali dalam seminggu terakhir ini. Kebetulan di rumah pas ada bahannya, jadilah saya terinspirasi untuk membuat projek membuat es krim bersama Aisyah. Tujuannya selain memenuhi keinginan Aisyah makan es krim, juga agar Aisyah bisa tahu dan belajar tentang proses. Bahwa ada proses yang harus dilalui untuk mendapatkan apa yang diinginkan. 

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-4. Menyiram Tanaman

Melanjutkan kegiatan sebelumnya, yaitu melihat bunga ciptaan Allah, kali ini saya menjadi sahabat Aisyah untuk merawat bunga-bunga yang ada di taman. Karena Aisyah sangat menyukai bunga jadi sepertinya akan menyenangkan juga bagi Aisyah untuk menyiramnya juga.

Cerdas Emosional dan Spiritual Hari ke-3. Bunga Ciptaan Allah

Hari ini saya menjadi sahabat Aisyah untuk mengenal salah satu ciptaan Allah, yaitu bunga. Aisyah sudah sering sih melihat bunga, karena memang di rumah ada taman kecil dan beberapa pot bunga. Tapi, kali ini tidak hanya sekedar menikmati keindahan bunga tapi juga mengenal siapa Sang Pencipta bunga. Untuk lebih memahami konsep ciptaan Allah dan ciptaan manusia, kami juga bermain membuat bunga dari bunga kertas dan melihat perbedaannya. Jadi, Aisyah tahu mana yang ciptaan Allah dan mana yang kita ciptakan sendiri. 

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-2. Asyik! Bermain Tepung!

Kemarin, ketika saya dan Aisyah bermain di halaman depan rumah, Aisyah mengajak bermain tepung. Tapi, karena hari sudah sore, saya tidak meng-iya-kan ajakannya dan mengatakan pada Aisyah untuk bermain tepung esok pagi. Lalu, saya pun berdiskusi dengan Ayah Aisyah untuk menjadikan kegiatan 'Bermain Tepung' sebagai Family Project kami esok hari.

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-1. Mencuci si 'uu-aa'

Tidak terasa sudah mulai memasuki Zona 3 Bentang Petualang Bunda Sayang. Di zona 3 ini kami akan  belajar tentang Cerdas Emosional dan Spiritual. Tantangan kali ini cukup membuat kening berkerut dan pikiran menerawang. Apakah itu? Membuat Family Project harian dengan tema "Aku Sahabat Terbaikmu". Beraktifitas bersama anak akan meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual anak.

Pantulan Warna: Surat Cinta untuk Aisyah

Hai Aisyah,, surat ini ibu tulis ketika kau tertidur dengan lelapnya

Dalam wajah lelapmu ibu melihat banyak kenangan yang sudah kita lalui bersama

Terimakasih Nak, sudah hadir melengkapi perjalanan hidup Ibu..

Terimakasih Nak, sudah membersamai proses ibu belajar menjadi ibu sampai detik ini..


Nak, membersaimu adalah kebahagiaan terbesar ibu..

Melihatmu tumbuh setiap detiknya adalah kesempatan indah yang Allah beri kepada ibu..

Beberapa hari ini kita belajar bersama ya, Nak..

Belajar dan berlatih melakukan ini itu dengan kemampuanmu sendiri..

Belajar makan sendiri, merapikan mainan dan buku sendiri, mengembalikan barang pada tempatnya, dan masih banyak lagi..

Seru ya Nak, dan terimakasih kamu melakukannya dengan bahagia selama bermain bersama sejauh ini

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang terlalu khawatir dan meragukan kalau kamu bisa. Padahal ketika ibu memberimu ruang, kamu bahkan bisa melakukan lebih-lebih dari yang ibu kira

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang hanya ingin melihat hasil yang sempurna, sehingga kadang mengabaikan proses proses kecil yang sudah kamu lakukan. Padahal itu adalah usaha yang cukup besar yang sudah kamu lakukan

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang terburu-buru memaksamu berproses lebih cepat, padahal justru itu bisa saja merusak fitrahmu

Maafkan ibu yang masih harus terus belajar mengendalikan hati, tidak mudah emosi selama proses kebersamaan kita selama ini..

Maafkan ibu yang hingga saat ini masih harus terus belajar dan belajar untuk bisa menjadi ibu yang terbaik untukmu Nak,,

Sekali lagi, terimakasih sudah terus bersabar seperti apapun keadaan ibu saat ini..

Dari ibumu yang entah sampai kapan Allah beri kesempatan untuk bisa terus membersamaimu Nak..



Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-13: Pilih sendiri, Yuk!

Latihan kemandirian hari ini, saya mengajak Aisyah untuk memilih sendiri semua kegiatan bermainnya dan buku-buku yang ingin dia baca. Biasanya, lebih sering saya yang memilihkan atau mengajak Aisyah, seperti "Aisyah, kita main lego yuk" "Aisyah, kita main balok yuk" atau saya yang mengambilkan buku dan mengajaknya membaca bersama. 

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-12: Tidak dengan Menangis, ya..

Selayaknya anak seusianya, Aisyah kalau meminta sesuatu dan selama belum bisa mendapatkan apa yang diinginkan, dia akan menangis. Respon saya? kadang saya beri apa yang dia mau, kadang tidak. Kadang, tergantung juga dengan apa yang dia minta. Misalnya, meminta gadget time lebih dari seharusnya, kalau ini saya bisa tega(s) untuk tidak memberikan meski dia menangis-nangis. Biasanya, saya peluk dan saya sampaikan maaf kepada Aisyah kalau saya tidak bisa memberikan itu. Lama kelamaan nangisnya reda dan mau bermain yang lain.

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-11. Aku Mau Pakai Baju Sendiri!

Aisyah memang sedang penuh penasaran ingin mencoba banyak hal. Tak terkecuali memakai baju sendiri. Seperti pagi ini, selesai mandi, dia sudah sibuk meminta memakai baju sendiri ketika saya sedang menyiapkan bajunya.

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-10. Aku Bisa Mengupas Kulit Pisang Sendiri!

"Mama mau pisang" pinta Aisyah. Pisang adalah salah satu buah kesukaan Aisyah. Jadi, hampir setiap hari di rumah selalu sedia pisang. Saya kemudian mengambilkan buah pisang, mengupas dan memberikannya kepada Aisyah. 

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-9. Kembalikan buku ke rak, yuk!

 Di hari ke-9 berpetualang di "Zona 2-melatih kemandirian anak" ini, Aisyah belajar hal baru yaitu "Merapikan buku kembali ke rak buku". Hari-hari sebelumnya saya mengajak Aisyah hanya sebatas merapikan mainan saja, sedangkan buku-buku yang telah dibaca, biasanya masih saya sendiri yang merapikan dan mengembalikan ke rak buku.

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-8. No ngomel-ngomel.

Hari ke-8 tantangan 15 hari melatih kemandirian ini, saya tetap melanjutkan berlatih makan sendiri dan merapikan mainan sendiri. Masih harus konsisten untuk terus membiasakan Aisyah untuk melakukan kebiasaan ini. Sekali saya skip, maka akan terlewat latihannya. Menguatkan diri sendiri untuk tetap konsisten melatih anak juga sangat penting ya..

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-7. Makan Bersama.

Hari ini masih tetap dengan melatih Aisyah untuk makan sendiri, dimana saya mencoba untuk melakukannya di ketiga waktu makan: pagi, siang dan malam. Pertama, saya ingin mengamati kesanggupan Aisyah. Selain sabagai latihan untuk Aisyah, ini juga latihan untuk saya agar terbiasa dan terus bersabar dalam proses ini.

Melatih Kemandirian Hari ke-6: Aku bisa makan sendiri!

Hari ini, Aisyah selain meneruskan latihannya untuk merapikan mainan sendiri, Aisyah juga akan belajar untuk makan sendiri. Sebenarnya, Aisyah sudah cukup sering untuk meminta menyuap sendiri ketika makan. Tapi, penyikapan saya masih tergantung bagaimana mood saya. Jika mood saya sedang baik, maka saya akan tenang dan bahagia memberikan kesempatan kepada Aisyah untuk makan sendiri. Tapi, kalau mood saya kurang bagus, akan terbayang bagaimana repotnya membereskan tumpahan nasi di lantai dan dibajunya. Saya pun memilih untuk menyuapi Aisyah, biar tidak repot. Jangan ditiru ya.

Melatih Kemandirian Anak hari ke-5. Konsistensi dan Komunikasi Produktif

Hari ke 5 tantangan melatih kemandirian ini lebih ke diri saya pribadi agar tetap konsisten mengajarkan Aisyah untuk merapikan mainannya. Mengingat hari sebelumnya Aisyah sudah mulai berinisiatif merapikan mainannya sendiri, jadi hari ini adalah menguatan agar terus terbiasakan untuk merapikan mainannya sendiri.

Melatih Kemandirian Anak Hari ke-4: You did it, baby!

Masih seperti hari sebelumnya, Aisyah berlatih merapikan mainannya sendiri. Kenapa terus berlatih ini? karena melalui latihan sederhana 'merapikan mainannya sendiri' ini, selain melatih kemandiriannya, Aisyah juga belajar tentang tanggung jawab. Dan, saya bisa mengobservasi sejauh mana Aisyah siap dengan tanggung jawab di usianya.

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-3: Mainan-mainan bertebaran!

Hari ke-3 petualangan di Zona 2 Bentang Petualang Bunda Sayang, melatih kemandirian anak. Tantangan latiham hari ini adalah situasi di rumah kurang uanh kurang mendukung untuk latihan kemandirian Aisyah, khususnya terkait dengan merapikan mainan sendiri. 

Melatih Kemandirian Anak, Hari ke-2.

Kegiatan melatih kemandirian hari ini, saya masih tetap pada kegiatan merapikan mainan. Karena memang ini kegiatan kemandirian yang baru saya latih dan harapannya Aisyah mau membereskan mainannya secara otomatis dengan sadar diri setelah bermain.

Melatih Kemandirian Hari ke 1: Rapikan legonya dulu yuk!

Alhamdulillah memasuki zona permainan kedua di Bentang Petualang Bunda Sayang. Setelah kemarin bermain dengan komunikasi, di zona ini, kami akan berpetualang dengan 'kemandirian'. Partner bermain kali ini adalah tetap yang terkasih, Aisyah. Saat ini Aisyah berusia 21 bulan (menjelang 2 tahun). Target kemandirian yang ingin saya latih adalah merapikan mainan seteleh bermain atau mengembalikan mainan yang telah digunakan sebelum berganti mainan.

Komunikasi Produktif Hari 15: Bahasa Cinta

Hwaaaa.. hari ke-15, hari terakhir game Komunikasi Produktif. Hari terakhir buat laporan.. tapi kalau praktek mah harus dan wajib lanjut terus. 15 hari ini ibaratnya latihan yang menjadi pembuka untuk praktek seumur hidup.

Apa yang menarik di hari ke-15 ini? Sebenarnya kasus yang dihadapi, khususnya berkomunikasi dengan anak, setiap hari mirip-mirip. Yang membedakan adalah pengkondisian hati saya disaat menemui dan menyelesaikan kasus. Khususnya saya yang 'kagetan', masih menjadi PR untuk bisa tenang, tidak panik dan tidak mengeluarkan suara nada tinggi. Tapi, tidak apa-apa terus dicoba lagi dan lagi.

Komunikasi Produktif Hari ke 14: Mengelola kesedihan

"Innalillahi wainnailaihi roojiun, telah meninggal dunia adinda kita .... dst." Sebuah pesan WA dari paman saya muncul dinotifikasi. Ya Allah, salah satu paman saya meninggal dunia hari ini. Padahal belum juga genap 40 hari, paman saya yang satunya pun sudah terlebih dahulu menghadap illahi.

Komunikasi Produktif Hari ke 13: Atur Rasa Takutmu

Kondisi pandemi saat ini yang tidak kunjung membaik membuat rasa khawatir yang kian hari juga makin meningkat. Terlebih ketika mengetahui beberapa rekan kerja satu kantor suami pun sudah terinfeksi virus corona dan daerah tempat tinggal saya yang sudah menjadi zona merah. 

Komunikasi Produktif Hari ke 12: Ayo, minum vitamin!

 Alhamdulillah, setelah beberapa hari kurang sehat, Aisyah hari ini sudah tidak demam, tapi masih tersisa agak batuk dan pilek. Karena obat resep dari dokter anak sudah habis, maka saya lanjutkan dengan memberi vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuhnya sehingga kondisi tubuhnya benar-benar kembali pulih.

Komunikasi Produktif Hari ke 11: Mama, capek Nak..

Hari ini Aisyah mendadak tertidur di sore hari. Biasanya jika seperti ini, sebelum maghrib Aisyah sudah terbangun. Tapi kali ini tidak seperti biasanya, tidurnya cukup lama. Karena terlihat sangat nyenyak dan baru pulih dari sakitnya, saya dan suami tidak tega membangunkan dan membiarkan sampai Aisyah terbangun sendiri. Ternyata, Aisyah bangun sekitar pukul 21.30. Duh, kapan akan tidur lagi ini? pikir saya.

Komunikasi Produktif Hari ke 10: Aisyah mau nonton!

"Mama, oton cayan" (Mama, nonton nussa rara), itu adalah kalimat yang Aisyah ucapkan jika ingin menonton video di Youtube. Saya memang bukan yang benar-benar tanpa gadget, saya masih memberi kesempatan Aisyah menonton video dengan tetap memberi batas waktu (sekitar 10-15 menit saja).

Komunikasi Produktif Hari 9: Mengaji, Yuk!

Beberapa hari terakhir ada yang mengganjal dalam hati yang ingin saya sampaikan kepada suami. Saya merasa mulai jarang melihatnya berinteraksi dengan Al-Quran jika di rumah. Ingin sekali saya menyampaikan hal ini tetapi khawatir dia tersinggung. Karena mungkin saja dia membaca Al-Quran di kantor karena di rumah tidak sempat, atau bisa juga membacanya ketika saya memang sudah tidur. Saya menyadari memang ketika di rumah, dia lebih banyak menghabiskan waktu membersamai Aisyah bermain, terlebih ketika saya harus beraktifitas domestik atau ada hal lain yang harus dikerjakan.

Komunikasi Produktif Hari ke 8: Jangan, gambar di sini!

Selalu penasaran, ingin tahu, mencoba hal baru, semua itu adalah fitrah anak-anak, apalagi usia-usia balita yang memang baru mengenal sesuatu. Seperti hari ini, Aisyah menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya dan membuatnya ingin mencoba. Pulpen. 

Komunikasi Produktif hari ke 7: Drama minum obat

Masih tentang perjuangan proses Aisyah minum obat. Bagaimana membuat anak berusia kurang dari 2 tahun ini bisa mengerti bahwa dia perlu minum obat dan bisa dengan sukarela minum obat tanpa drama rasa takut.

Komunikasi Produktif hari ke 6: Ayah, sepertinya bajunya bau!

Berbicara tentang berkomunikasi dengan pasangan itu kok rasanya agak-agak rumit gimana gitu yaa. Padahal suami itu kan orang terdekat, tapi yaa seringnya soal komunikasi ini ada saja masalahnya. Apalagi saya yang tipikalnya dari dulu kalau kata orang jawa bilang 'mendem'. Kalau ada yang kurang sreg akan dipendam sendiri sampe akhirnya pada batas tertentu, Duaaar, meledak. Meledaknya pun kadang juga bisa karena hal yang sepele. Tapi karena ada yang lebih dulu dipendam dalam hati makanya keluarnya bisa menjadi-jadi. 

Komunikasi hari ke 5: Minum obat yuk, Nak..

Sejak kemarin Aisyah sakit. Badannya tiba-tiba demam tinggi 39-40 C. Ini pertama kalinya Aisyah demam sampai 40 C. Karena hingga pagi ini demamnya masih terus turun naik dan belum menunjukkan tanda-tanda membaik, maka saya membawa Aisyah berobat ke dokter anak dimana Aisyah biasa periksa kesehatan.

Komunikasi Produktif Hari ke 4: Nak, duduk ya kalau makan..

Kegiatan makan Aisyah selalu menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Selayaknya anak usia yang belum genap 2 tahun, susah sekali untuk diajak fokus duduk dengan anteng. Menjadi lebih mudah, jika Aisyah sedang tertarik untuk ingin makan sendiri. Aisyah akan duduk dan fokus berusaha menyuapi diri sendiri dengan sendok. Saya sih senang selain Aisyah jadi fokus makan juga melatih kemandiriannya. Tapi, ya namanya anak-anak tidak selalu seperti ini. Lebih sering makan disuapi dengan dia yang ingin berlari-lari ke sana kemari. Fiuhh.

Komunikasi Produktif hari ke 3: Mandi yuk, Aisyah!

Hari ini di pagi hari, Aisyah bermain sensory play menggunakan adonan tepung sagu dan air. Ini adalah salah satu permainan kesukaan Aisyah dan bisa membuat Aisyah duduk anteng sampai bermenit menit. Tapi, kebayang kan seperti apa kondisi Aisyah setelah bermain ini? Belepotan adonan tepung sana sini. Memang, ketika bermain ini saya bebaskan Aisyah eksplorasi, mau luluran mau apa bebas. 

Komunikasi Produktif Hari 2: Aku mau gunting kuku sendiri!

Hari Jumat. Hari dimana biasanya saya memotong kuku Aisyah. Kalau sedang ingat saja sih seringnya, kadang ada kalanya ngga ingat juga 😬😅. Aktivitas menggunting kuku Aisyah ini adalah aktivitas yang gampang-gampang susah. Eh, atau malah susah sebenarnya 🙈. Yang pasti menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi mama. Menggunting kuku pada anak kecil harus ekstra fokus dan si anak juga harus diam dan anteng. Kalau tidak, bisa-bisa terjadi kecelakan dan tangan bisa terluka.

Komunikasi Produktif Hari 1: Ini Milikku, itu Milikmu

Hari ini adalah hari ulang tahun saudara sepupu Aisyah yang berusia 3 tahun. Saya sudah menyiapkan kado atau hadiah dan berencana untuk memberikan kado itu bersama Aisyah. Sekaligus mengajarkan Aisyah memberi hadiah kepada saudaranya, pikir saya. 
Sebelum mengajaknya memberikan kado itu, saya sampaikan dahulu ke Aisyah "Aisyah ini kado hadiah buat Uiz, nanti Aisyah kasi yaa.. jadi ini punya Uiz".
"Ini Uiz (sambil menunjuk kadonya), ini punya Aisyah (sambil memegang mainan lego punya Aisyah)." Jawab Aisyah. Oke. Nampaknya dia sudah mengerti. Aman.

Pra Bunsay : Wahana 4. Diving. Menyelam lebih dalam!

           


Alhamdulillah, sampai juga di Wahana keempat yang merupakan wahana terakhir di kelas Pra Bunda Sayang (Bunsay), sebelum memasuki kelas Bunsay yang sebenarnya. By the way, di kelas Pra Bunsay nya saja sudah diajak berpikir keras apalagi sudah masuk Bunsay ya.. hehehe. Bukan Ibu Profesional namanya kalau kita tidak diajak untuk memaksimalkan kerja otak dan juga potensi kita.

Pra Bunsay : Wahana 3 - Wake Boarding, Memacu Adrenalin!


Alhamdulillah,, kali ini petualangan di Pulau Cahaya sampai di Wahana Wake Boarding. Di wahana ini, kita sedang menaiki board yang ditarik dengan tali oleh kapal dengan kecepatan yang cukup tinggi. Apa yang dirasakan? board yang melaju dengan kecepatan tinggi di tengah lautan melawan gelombang laut dan terpaan angin yang cukup kencang! Adrenalin yang terpacu seiring dengan detakan jantung yang semakin cepat!

Pra Bunsay : Wahana 2 - Surfing


Berkomunitas itu ibaratnya kita sedang berselancar di tengah laut. Pasti akan terasa angin berhembus. Melawan angin dan ombak agar kita bisa tetap berdiri tegak, seimbang dan tidak terjatuh.
Apa yang bisa membuat kita terus seimbang di tengah laut selama berselancar? Yes, dengan tetap berpegang pada CoC (Code of Conduct) komunitas.

Pra Bunsay: Wahana 1 - Buat Istana Pasirmu!

Alhamdulillah.. setelah sekian lama menunggu akhirnya bisa bergabung di Kelas Bunda Sayang, mengikuti petualangan di Pulau Cahaya bersama guide tour yang kece dan tentunya bersama bunda petualang yang luar biasa 😍

Meski kali ini masih di kelas Pra Bunda Sayang, tetapi keseruannya sudah terasa. Ke-khas-an kegiatan pun terasa, dimana di setiap 'permainan'nya akan membawa kita banyak ber-selftalk, berfikir dan merenung. Kalau selama ini sih Alhamdulillah selalu berhasil membuat saya 'tersadar' dari banyak hal yang terlewatkan.

Seperti wahana kali ini, di pesisir pantai Pulau Cahaya yang aduhai anginnya sepoi sepoi ini, kami diminta membuat Istana Pasir kami sendiri!
Bagaimana Istana Pasir saya??
Please kindly check this out 🧐🧐

Tafsir Surah Nuh ayat 10-12: Ayo perbanyak Istighfar!



Salah satu resolusi ramadhan saya tahun ini adalah memperbanyak istighfar. Dzikir yang sering kali terlupa, padahal sangat penting dan agung fadhilahnya. Banyak nash-nash baik dalam Al-Quran maupun hadist yang menjelaskan tentang perintah beristighfar ataupun keutamaan istighfar.

Tafsir Surah Al-Baqarah: 45-46. Apakah Khusyu' itu??



Berawal dari ketika saya melihat sebuah acara di televisi yang menampilkan seorang hafidz cilik sedang melafalkan potongan ayat yang dihafalnya. Kemudian, seorang ustadz memberikan komentar “Hati saya merasa tenang mendengarnya. Kamu melafalkan begitu tenang setiap ayatnya. Terasa sekali membacanya dari hati. Inilah yang disebut dengan khusyuk.”

Tafsir Surah Al-Mulk ayat 14: Mengenal Allah Al-Khabiir.. Al Lathiif



Bismillahirrohmaanirrohiim..

Tulisan ini sebenarnya adalah semacam jurnal Al-Quran untuk saya. Salah satu cara saya untuk menuliskan apa yang saya dapatkan ketika mempelajari tafsir Al-Quran. Tidak semua ayat sih, hanya ayat-ayat tertentu yang ketika saya membaca tafsirnya meninggalkan kesan "gretek" di hati dan pikiran. Semoga catatan ini selain bermanfaat untuk saya pribadi juga bisa bermanfaat untuk pengunjung blog ini. 

Yuk dimulai..

Bermain 'Petik Buah Apel, yuk!'



Kali ini, seperti biasa terinspirasi dari hasil scroll scroll medsos mainan diy untuk anak, mainan yang dibuat adalah pohon buah apel (apel atau tomat ya? 😂) dari kardus. Buahnya bisa diambil dan dipasang lagi dari pohonnya. Jadilah saya beri judul "bermain petik buah, yuk".