Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-11. Bermain Playdough Sambil Berhitung 1,2,3

Pagi hari ini, Aisyah sudah melirik playdough yang kemarin dibuat bersama-sama. Sepertinya dia ingat keseruan kemarin. Diajak mandi belum mau, dan maunya bermain playdough. Baiklah Nak.. daripada kita berantem yaa.. 

Seperti biasa, Aisyah suka mencetak playdough dengan aneka bentuk. Eh iya, kenapa tidak sekalian bermain mengelompokkan bentuk dan berhitung yaa? saya pun mengajak Aisyah bermain ini.

Kami mencetak beberapa bentuk, yaitu hexagon, bintang, oval dan setengah lingkaran. Kenapa bentuk-bentuk ini? tidak ada alasan khusus sih, asal ngambil cetakan bentuk yang sudah berserakan, wkwkwk. Untuk setiap bentuk, kami cetak berjumlah tiga buah. Setelah mencetak, sambil mengambil hasil cetakan, sambil saya ajak Aisyah menghitung 'satu, dua, tiga'. Ya, hanya sampai tiga untuk saat ini. Untuk jumlah 'dua', Aisyah sudah ngeh, tapi lebih dari dua, dia sepertinya masih perlu dipahamkan.

Setelah semua bentuk tercetak, saya mengajak Aisyah menyusun hasil-hasil cetakan beraneka bentuk tersebut berbaris berkelompok sesuai dengan jenis bentuknya. misalnya, baris pertama untuk bentuk bintang semua, baris kedua bentuk oval dan seterusnya. Nah, kan, masing-masing bentuk berjumlah tiga, saya mengajak Aisyah sambil berhitung juga ketika menyusun. Tapi, seperti biasa, dia berhitung sesukanya, bahkan menghitung satu, dua, tiga sampai sepuluh. Menghitung tapi sekedar berucap saja. hihihi. Tak apa-apa Nak, silahkan lakukan seperti apa yang kau mau sesuai dengan pemahamanmu saat ini..  waktu kita masih panjaaangg kq sayang untuk memahami ini.. 

Teruslah berbinar ya Nak..
Dengan caramu..
Dengan keunikanmu..

Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-9. Yeay,, Akhirnya Mau Sorting Warna!

Hari ini kebetulan paket susu buat Aisyah sudah sampai. Dan, menyenangkan sekali karena kali ini dapat hadiah mainan edukasi. Mainannya pun mainan stimulasi matematika. Kok pas banget ya? hihihi. Mainannya terdiri dari batang-batang warna warni (merah, kuning, hijau dan biru) dan juga kayu-kayu kecil bertuliskan angka 0-9 dan juga tanda operasi matematika seperti tambah (+), kurang (-), kali (×), bagi (÷) dan sama dengan (=). 

Tapi, seperti saya sampaikan di tulisan sebelumnya, di usia Aisyah saat ini, saya belum mengenalkan angka. Masih fokus ke pengenalan matematika konkret. Jadi,  hanya menggunakan batang-batangnya saja untuk bermain.

Melihat ada batang-batang yang beraneka warna dengan jumlah yang lumayan banyak (masing-masing warna 12 batang), terpikirlah, sepertinya bisa nih untuk bermain klasifikasi (pengelompokan) warna. Kebetulan sekali, Aisyah belum pernah mau diajak bermain klasifikasi warna. Sudah mencoba diajak bermain klasifikasi warna dengan bola-bola kecil atau waterbeads sebelumnya, belum juga mau. Atau cuma sebentar mengumpulkan satu warna dan selesai. Dan, saya pun tidak memaksakan, jika belum mau, ya tidak apa-apa. Prinsipnya, apa yang dilakukannya saat itu adalah hasil terbaik dari usaha dan keinginannya saat itu. Kali ini, siapa tahu dengan batang-batang ini membuatnya mau mencoba lagi.

Seperti biasa, Aisyah sangat senang dan tertarik sekali, ketika melihat sekotak mainan baru. Dia sibuk bertanya ini mainan apa dan ingin segera dibuka. Ketika melihat isinya batang-batang warna warni, Aisyah terlihat antusias sekali. Mungkin karena warna warni nya atau karena bentuk batangnya, entahlah. 

Saya membiarkan Aisyah eksplor batang-batang itu sepuasnya. Kemudian, ketika semua batang keluar dari wadahnya dan sudah tercampur campur, saya baru coba mengenalkan kembali klasifikasi warna.

"Yuk, kita masukan di sini yuk, berdasarkan warnanya. Ini kuning, di sini merah, di sini hijau, di sini biru." sambil saya memasukkan batang-batang itu sesuai warnanya. Aisyah ternyata ingin ikutan. Yes, akhirnya mau juga, pikir saya. Tapi, ternyata dia masukinnya acak, ya, sekadar memasukkan batang-batang itu di kotak-kotaknya saja. hihihi. Tak apa-apa Nak.. good, kamu sudah mencoba.

Baiklah, mungkin dia memang belum mau bermain klasifikasi-klasifikasi. Biarlah, ketika saatnya dia mau, pasti dia akan mencobanya sendiri, pikir saya.

Kemudian, di malam hari, Aisyah ternyata ingin bermain batang-batang ini lagi. Dia mengeluarkan semua batang-batangnya. Lalu dia mengambil batang warna kuning dan memasukkan ke satu bagian kotak, sambil berkata "ini warna kuning". Lalu, dia mengambil batang warna kuning lagi dan memasukkan di tempat yang sama. Setelah semua batang kuning habis dimasukkan semua, Aisyah ganti mengambil batang warna selanjutnya. Aisyah memasukkan warna merah juga sambil berucap "ini warna merah" dan melakukan hal yang sama seperti batang kuning tadi. Lhoo.. lhoo..  Nak, kamu mencoba mengklasifikasi yaa.. MashaaAllah.. Dan yang mengejutkan lagi, Aisyah juga berhasil menyebutkan warnanya. Padahal, sebelumnya warna yang dia hafal cuma kuning. Ya Allah,, Nak.. ini thoo cara kamu belajar. Kamu suka mengamati dulu bagaimana mama melakukan. Kamu jarang sekali mau jika langsung diminta meniru. Kamu butuh waktu untuk kemudian kamu lakukan sendiri dengan caramu. Aaaah.. sungguhh mama berasa menemukan 'harta karun', Nak.. 🤗🤗



Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-10. Masuk ke Lubang Warna Apa Ya?

Masih bersama si batang kayu warna warni. Setelah kemarin seseruan mengelompokkan batang batang sesuai dengan warnanya, kali ini saya mencoba memodifikasi permainan. 

Saya menyiapkan kotak kardus bekas dan membuat beberapa lubang. Di masing-masing lubang ini, saya memberi warna merah, kuning, hijau dan biru, sesuai dengan warna batang. Bagaimana cara bermainnya? saya meminta Aisyah untuk memasukkan batang-batang tersebut ke lubang sesuai dengan warnanya. 

Bagaimana ya respon Aisyah? Pertama melihat kardus ini, Aisyah langsung tertarik. Tapi, dia memasukkan batang-batang tersebut secara acak. Meskipun saya sudah memberikan contoh untuk memasukkan sesuai dengan warnanya, tapi Aisyah sepertinya masih tahap mengamati, belum tergerak untuk melakukan yang sama. Aisyah masih menikmati cabut dan pasang secara acak.

Beberapa waktu kemudian, setelah Aisyah  bermain dengan mainan yang lain, Aisyah tiba-tiba ingin bermain si kardus dan batang-batang ini lagi. Ketika ia memegang batang berwarna merah, dia tidak langsung memasukkan ke satu lubang, dia mencari lubang dengan warna yang sama! Wah, dia sudah ngeh sepertinya dengan warna-warna kecil di lubang itu. Ketika mencari lubang dengan warna yang sesuai, Aisyah sambil menggerakkan si batang seolah sedang memutari dengan berkata "lubang yang mana ya.." hihihi. MashaaAllah Nak,, ternyata begini yaa gaya belajarmu.. akan mengamati dulu, dan ketika saatnya kamu ingin melakukan, baru akan kamu lakukan sesuai dengan pemahaman dan caramu sendiri. 

Teruslah berbinar ya Nak..
Dengan caramu..
Dengan keunikanmu..

Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-8. Mengelompokkan Warna, nyatanya?

Tantangan hari ke-8, dan si emak mulai bingung, aktivitas apa lagi yaa.. wkwkwk. Padahal sebenarnya banyak juga pilihan aktivitas yang bisa dilakukan. Iya, karena banyak pilihan itu jadi bingung mau ngapain. wkwkwk.

Kebetulan sekali, sejak kemarin, Aisyah saya kenalkan dengan water beads. Kami memasukkan waterbeads ke dalam air kemudian melihatnya menjadi membesar. Awal mula, saya tertarik mengenalkan ini untuk stimulasi sensorik Aisyah untuk memperkaya pengalaman merasakan aneka bentuk dan tekstur benda. Selain itu Aisyah juga pasti juga suka untuk menyendoki, sehingga motorik halusnya pun ikut terlatih.

Melihat waterbeads ini dengan aneka warna, lalu saya pun ke-ide-an untuk mengajak Aisyah mengambil beads satu persatu dan mengelompokkan sesuai warnanya. Kebetulan sekali, Aisyah masih butuh banyak stimulasi untuk pengenalan warna.

Selama bermain, Aisyah lebih fokus untuk eksplore si beads ini. Mungkin karena teksturnya yang unik kenyal-kenyal seperti jelly jadi Aisyah suka sekali eksplore dengan tangannya. Kadang dipencet-pencetnya hingga pecah. Aisyah juga menyendoki beads dan menuangkannya ke dalam wadah, kemudian di tuang lagi ke wadah lain. 

Beberapa kali saya mencoba untuk mengajaknya mengambil beads dengan warna tertentu tapi dia tidak tertarik, wkwkwk. Akhirnya, entah setelah ajakan yang keberapa, Aisyah baru mau mengambil beads dengan warna tertentu, dan itupun hanya warna kuning saja. Iya, kuning, satu warna pertama yang dia hafal. Itu pun juga cuma sebentar. Ketika saya mengajak mengambil warna lain kemudian dikelompokkan dan diletakkan di wadah, Aisyah belum mau melakukannya. Dia, sibuk eksplore dengan caranya sendiri. Baiklah, tidak apa-apa Nak,, lain waktu kita coba lagi ya.. 

Teruslah berbinar, Nak..

Dengan caramu,,

Dengan keunikanmu,,

 

Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-7. Memetik Bola dan Menghitungnya

Seseruan belajar matematika kali ini adalah dengan menggunakan bola bola warna warni. Bagaimana cara dan serunya? Yukk,, kita simak!

Pertama, saya menempel double tape di lemari. Kemudian saya mengajak Aisyah untuk menempelkan bola-bola tersebut di sana. Sebagai tambahan tantangan, letak double tape bisa dibuat semakin ke atas. Sehingga, di bagian tersebut anak memasang sambil berjinjit. Aisyah senang sekali menempel-nempel bolanya. Lalu, dimana letak matematikanya? Ketika menempel bola, ajak anak sambil berhitung. Secara tidak langsung anak juga akan belajar, ketika menempel satu bola, kita sebut dengan satu, ketika menempel lagi yang kedua, disebut dengan dua, dst. Kegiatan konkret ini, jika dilakukan terus menerus, anak akan memahami  makna satu, dua, tiga, dan seterusnya.

Setelah prosesi menempel, Aisyah kemudian saya ajak untuk melepaskan bola yang sudah menempel. Agar semakin seru, saya memberikan Aisyah keranjang kecil. Jadi, seolah sedang memetik buah, hihihi. Ketika memetik sambil kita memberikan instruksi jumlah yang diambil, misalnya "tolong ambilkan 2 buah ya...". Aisyah baru mengerti sampai bilangan tiga, selebihnya random, wkwkwk. Tidak apa-apa, masih banyak waktu ya Nak, dan memang kita sedang tidak berkompetisi dengan siapa pun. 

Kegiatan mengambil bola ini, tidak hanya bisa kita selipkan kegiatan berhitung saja ya. Karena bola-bola ini menempel di double tape, maka anak akan butuh tenaga dan kekuatan tangan untuk menariknya agar terlepas. Lumayan, kegiatan ini baik untuk stimulasi sensorik anak. Lagi-lagi ada bonusnya. hehehe.

Alhamdulillah, di kegiatan stimulasi matematika ini, Aisyah memang masih tahap perkenalan dan konkret. Sehingga stimulasinya pun saya memilih tidak secara langsung, tetapi diselipkan melalui permainan-permainan yang dilakukan setiap hari. Sambil terus dipantau sejauh mana pemahamannya. 

Teruslah berbinar ya Nak,,

Dengan caramu,,

Dengan keunikanmu,,



Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-6. Melompat Geometri

Permainan stimulasi Matematika kali ini adalah melompat geometri. Kegiatan ini adalah kegiatan variasi mengenal geometri, agar tidak bosan hanya menggunakan media yang itu-itu saja. Karena sebenarnya, Aisyah pun sudah sering bermain geometri.

Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-5. Menyusun Cup dari besar ke kecil

Hari ini, untuk stimulasi matematika konkret, saya mengajak Aisyah bermain mengurutkan cup dari besar ke kecil. Sebenarnya Aisyah sudah familiar dengan mainan ini, tapi entah kenapa dia selalu kebingungan untuk memilih cup mana yang paling besar. 

Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-4. Mencocokkan Geometri dan Menghitungnya

Di hari ke empat ini, saya mengajak Aisyah untuk bermain geometri. Memasang geometri ke tempat dengan bentuk yang sama. Sambil memasang, sambil disebutkan namanya. Ada beberapa nama yang Aisyah sudah hafal, misalnya kotak, lingkaran, segitiga, love, bintang. Jadi, sekalian semakin menguatkan pemahamannya tentang bentuk.

Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-3. Melompat dan Menaiki Tangga Sambil Berhitung.

Tantangan Hari ke-3

Hari ini, Aisyah ikut meramaikan acara jalan-jalan akung keliling kota bekasi dan sekitarnya. Tenang saja jalan-jalannya aman kok di masa pandemi ini, karena kami carcation, alias jalan-jalannya di dalam mobil saja.

Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-2. Mengenal Banyak dan Sedikit

Tantangan Hari ke-2

Di hari kedua ini, dalam pengenalan konsep matematika konkret, saya mengajak Aisyah bermain untuk mengenal konsep banyak dan sedikit. Media yang digunakan adalah beras. Saya menyiapkan sejumlah beras dalam wadah kotak dan juga dua buah gelas berukuran kecil. Saya meminta Aisyah untuk mengisi dua gelas tersebut dengan beras yang tersedia di kotak. Kemudian, saya akan menunjukkan mana yang lebih banyak dan mana yang lebih sedikit.

Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-1. Ini, Besar atau Kecil ya?

Fiuhh,, sudah sampai Zona 6 saja berpetualang di Pantai Bentang Petualang. Makin lama, petualangannya juga semakin menantang. Jika kemarin adalah stimulasi kecerdasan literasi anak, di Zona 6 ini, tantangannya adalah Stimulasi Kecerdasan Matematika. Waduuh.. matematika?? Masa anak usia dini ini mau diajari matematika?? gitu ngga sih mikirnya?