Komunikasi Produktif Hari 15: Bahasa Cinta

Hwaaaa.. hari ke-15, hari terakhir game Komunikasi Produktif. Hari terakhir buat laporan.. tapi kalau praktek mah harus dan wajib lanjut terus. 15 hari ini ibaratnya latihan yang menjadi pembuka untuk praktek seumur hidup.

Apa yang menarik di hari ke-15 ini? Sebenarnya kasus yang dihadapi, khususnya berkomunikasi dengan anak, setiap hari mirip-mirip. Yang membedakan adalah pengkondisian hati saya disaat menemui dan menyelesaikan kasus. Khususnya saya yang 'kagetan', masih menjadi PR untuk bisa tenang, tidak panik dan tidak mengeluarkan suara nada tinggi. Tapi, tidak apa-apa terus dicoba lagi dan lagi.

Komunikasi Produktif Hari ke 14: Mengelola kesedihan

"Innalillahi wainnailaihi roojiun, telah meninggal dunia adinda kita .... dst." Sebuah pesan WA dari paman saya muncul dinotifikasi. Ya Allah, salah satu paman saya meninggal dunia hari ini. Padahal belum juga genap 40 hari, paman saya yang satunya pun sudah terlebih dahulu menghadap illahi.

Komunikasi Produktif Hari ke 13: Atur Rasa Takutmu

Kondisi pandemi saat ini yang tidak kunjung membaik membuat rasa khawatir yang kian hari juga makin meningkat. Terlebih ketika mengetahui beberapa rekan kerja satu kantor suami pun sudah terinfeksi virus corona dan daerah tempat tinggal saya yang sudah menjadi zona merah. 

Komunikasi Produktif Hari ke 12: Ayo, minum vitamin!

 Alhamdulillah, setelah beberapa hari kurang sehat, Aisyah hari ini sudah tidak demam, tapi masih tersisa agak batuk dan pilek. Karena obat resep dari dokter anak sudah habis, maka saya lanjutkan dengan memberi vitamin untuk meningkatkan imunitas tubuhnya sehingga kondisi tubuhnya benar-benar kembali pulih.

Komunikasi Produktif Hari ke 11: Mama, capek Nak..

Hari ini Aisyah mendadak tertidur di sore hari. Biasanya jika seperti ini, sebelum maghrib Aisyah sudah terbangun. Tapi kali ini tidak seperti biasanya, tidurnya cukup lama. Karena terlihat sangat nyenyak dan baru pulih dari sakitnya, saya dan suami tidak tega membangunkan dan membiarkan sampai Aisyah terbangun sendiri. Ternyata, Aisyah bangun sekitar pukul 21.30. Duh, kapan akan tidur lagi ini? pikir saya.

Komunikasi Produktif Hari ke 10: Aisyah mau nonton!

"Mama, oton cayan" (Mama, nonton nussa rara), itu adalah kalimat yang Aisyah ucapkan jika ingin menonton video di Youtube. Saya memang bukan yang benar-benar tanpa gadget, saya masih memberi kesempatan Aisyah menonton video dengan tetap memberi batas waktu (sekitar 10-15 menit saja).

Komunikasi Produktif Hari 9: Mengaji, Yuk!

Beberapa hari terakhir ada yang mengganjal dalam hati yang ingin saya sampaikan kepada suami. Saya merasa mulai jarang melihatnya berinteraksi dengan Al-Quran jika di rumah. Ingin sekali saya menyampaikan hal ini tetapi khawatir dia tersinggung. Karena mungkin saja dia membaca Al-Quran di kantor karena di rumah tidak sempat, atau bisa juga membacanya ketika saya memang sudah tidur. Saya menyadari memang ketika di rumah, dia lebih banyak menghabiskan waktu membersamai Aisyah bermain, terlebih ketika saya harus beraktifitas domestik atau ada hal lain yang harus dikerjakan.

Komunikasi Produktif Hari ke 8: Jangan, gambar di sini!

Selalu penasaran, ingin tahu, mencoba hal baru, semua itu adalah fitrah anak-anak, apalagi usia-usia balita yang memang baru mengenal sesuatu. Seperti hari ini, Aisyah menemukan sesuatu yang menarik perhatiannya dan membuatnya ingin mencoba. Pulpen. 

Komunikasi Produktif hari ke 7: Drama minum obat

Masih tentang perjuangan proses Aisyah minum obat. Bagaimana membuat anak berusia kurang dari 2 tahun ini bisa mengerti bahwa dia perlu minum obat dan bisa dengan sukarela minum obat tanpa drama rasa takut.

Komunikasi Produktif hari ke 6: Ayah, sepertinya bajunya bau!

Berbicara tentang berkomunikasi dengan pasangan itu kok rasanya agak-agak rumit gimana gitu yaa. Padahal suami itu kan orang terdekat, tapi yaa seringnya soal komunikasi ini ada saja masalahnya. Apalagi saya yang tipikalnya dari dulu kalau kata orang jawa bilang 'mendem'. Kalau ada yang kurang sreg akan dipendam sendiri sampe akhirnya pada batas tertentu, Duaaar, meledak. Meledaknya pun kadang juga bisa karena hal yang sepele. Tapi karena ada yang lebih dulu dipendam dalam hati makanya keluarnya bisa menjadi-jadi. 

Komunikasi hari ke 5: Minum obat yuk, Nak..

Sejak kemarin Aisyah sakit. Badannya tiba-tiba demam tinggi 39-40 C. Ini pertama kalinya Aisyah demam sampai 40 C. Karena hingga pagi ini demamnya masih terus turun naik dan belum menunjukkan tanda-tanda membaik, maka saya membawa Aisyah berobat ke dokter anak dimana Aisyah biasa periksa kesehatan.

Komunikasi Produktif Hari ke 4: Nak, duduk ya kalau makan..

Kegiatan makan Aisyah selalu menjadi tantangan tersendiri bagi saya. Selayaknya anak usia yang belum genap 2 tahun, susah sekali untuk diajak fokus duduk dengan anteng. Menjadi lebih mudah, jika Aisyah sedang tertarik untuk ingin makan sendiri. Aisyah akan duduk dan fokus berusaha menyuapi diri sendiri dengan sendok. Saya sih senang selain Aisyah jadi fokus makan juga melatih kemandiriannya. Tapi, ya namanya anak-anak tidak selalu seperti ini. Lebih sering makan disuapi dengan dia yang ingin berlari-lari ke sana kemari. Fiuhh.

Komunikasi Produktif hari ke 3: Mandi yuk, Aisyah!

Hari ini di pagi hari, Aisyah bermain sensory play menggunakan adonan tepung sagu dan air. Ini adalah salah satu permainan kesukaan Aisyah dan bisa membuat Aisyah duduk anteng sampai bermenit menit. Tapi, kebayang kan seperti apa kondisi Aisyah setelah bermain ini? Belepotan adonan tepung sana sini. Memang, ketika bermain ini saya bebaskan Aisyah eksplorasi, mau luluran mau apa bebas. 

Komunikasi Produktif Hari 2: Aku mau gunting kuku sendiri!

Hari Jumat. Hari dimana biasanya saya memotong kuku Aisyah. Kalau sedang ingat saja sih seringnya, kadang ada kalanya ngga ingat juga 😬😅. Aktivitas menggunting kuku Aisyah ini adalah aktivitas yang gampang-gampang susah. Eh, atau malah susah sebenarnya 🙈. Yang pasti menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi mama. Menggunting kuku pada anak kecil harus ekstra fokus dan si anak juga harus diam dan anteng. Kalau tidak, bisa-bisa terjadi kecelakan dan tangan bisa terluka.

Komunikasi Produktif Hari 1: Ini Milikku, itu Milikmu

Hari ini adalah hari ulang tahun saudara sepupu Aisyah yang berusia 3 tahun. Saya sudah menyiapkan kado atau hadiah dan berencana untuk memberikan kado itu bersama Aisyah. Sekaligus mengajarkan Aisyah memberi hadiah kepada saudaranya, pikir saya. 
Sebelum mengajaknya memberikan kado itu, saya sampaikan dahulu ke Aisyah "Aisyah ini kado hadiah buat Uiz, nanti Aisyah kasi yaa.. jadi ini punya Uiz".
"Ini Uiz (sambil menunjuk kadonya), ini punya Aisyah (sambil memegang mainan lego punya Aisyah)." Jawab Aisyah. Oke. Nampaknya dia sudah mengerti. Aman.