Komunikasi Produktif Hari ke 10: Aisyah mau nonton!

"Mama, oton cayan" (Mama, nonton nussa rara), itu adalah kalimat yang Aisyah ucapkan jika ingin menonton video di Youtube. Saya memang bukan yang benar-benar tanpa gadget, saya masih memberi kesempatan Aisyah menonton video dengan tetap memberi batas waktu (sekitar 10-15 menit saja).

Siang ini, karena sudah mendapatkan jatah menonton sebelumnya, maka saya berusaha menolak ketika Aisyah meminta untuk menonton. Ketika dia merengek dengan mengucapkan "oton cayan" terus menerus, saya tidak menanggapinya. Hanya mengatakan "Oh, mau nonton? nanti lagi ya. Kan tadi sudah". Tapi, nampaknya, namanya anak seusia ini kalau menginginkan sesuatu pasti akan terus meminta dan merengek bahkan menangis, sampai berhasil mendapatkan yang diinginkan.

Sama seperti Aisyah, terus merengek. Hmm,, sepertinya sekuat apapun saya memberikan penjelasan, tetap tidak akan berhasil dengan kondisi dia sedang seperti ini. Sepertinya saya perlu mengalihkan perhatiannya terlebih dahulu agar dia tenang, baru kemudian saya bisa menyampaikan ke Aisyah, pikir saya. Kemudian saya mengambil buku yang berisi gambar-gambar hewan untuk mengalihkan perhatiannya sementara.

"Ayah, lihat ini ada jerapah. Wah leher jerapah panjang ya yah"

"Wah, ada ayam Yah, lihat ini, lucu ya ayamnya" Saya berusaha menarik perhatian Aisyah dengan menunjukkan gambar-gambar hewan kepada ayahnya.

"Wah, iya lucu ya.." Ayah ikut menimpali. 

Dan, Aisyah tertarik. Dia ikut melihat gambar hewan yang di buku. Perhatiannya berhasil teralihkan dan mulai tenang tanpa ada rengekan meminta video. Pada kondisi ini saya berusaha menyampaikan pesan saya kepada Aisyah:

"Sayang, nonton videonya nanti lagi ya. Belum boleh. Tadi pagi kan udah nonton."

"Aisyah sekarang waktunya baca buku atau main sama mama"

Meskipun Aisyah tidak memberi jawaban, tapi nampaknya dia mengerti, karena setelahnya dia fokus bermain dan tidak meminta menonton video lagi.

Poin komunikasi hari ini adalah pentingnya memahami kondisi anak apakah mampu menerima apa yang kita sampaikan. Misalnya, ketika anak sedang dipenuhi emosi (dalam hal ini, emosi Aisyah ingin menonton video), maka akan sangat susah untuk memberikan pengertian pada anak. Mencari cara agar anak tenang kembali, seperti dengan mengalihkan perhatian anak dari hal yang membuat dia emosi. Baru setelah itu bisa kita sampaikan penjelasan dari kita.

Tantangan komunikasi hari ini adalah bagaimana cara membuat kondisi Aisyah menjadi tenang. Alhamdulillah setelah berhasil mengalihkan perhatiannya, Aisyah bisa lebih tenang dan saya bisa menyampaikan penjelasannya.

Alhamdulillah, 🌟🌟🌟🌟 untuk kami hari ini. Terimakasih ya kesayangan mama. Jangan pernah bosan menemani mama belajar untuk menjadi ibu dengan versi terbaik mama 















No comments