Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-2. Asyik! Bermain Tepung!

Kemarin, ketika saya dan Aisyah bermain di halaman depan rumah, Aisyah mengajak bermain tepung. Tapi, karena hari sudah sore, saya tidak meng-iya-kan ajakannya dan mengatakan pada Aisyah untuk bermain tepung esok pagi. Lalu, saya pun berdiskusi dengan Ayah Aisyah untuk menjadikan kegiatan 'Bermain Tepung' sebagai Family Project kami esok hari.

Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-1. Mencuci si 'uu-aa'

Tidak terasa sudah mulai memasuki Zona 3 Bentang Petualang Bunda Sayang. Di zona 3 ini kami akan  belajar tentang Cerdas Emosional dan Spiritual. Tantangan kali ini cukup membuat kening berkerut dan pikiran menerawang. Apakah itu? Membuat Family Project harian dengan tema "Aku Sahabat Terbaikmu". Beraktifitas bersama anak akan meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual anak.

Pantulan Warna: Surat Cinta untuk Aisyah

Hai Aisyah,, surat ini ibu tulis ketika kau tertidur dengan lelapnya

Dalam wajah lelapmu ibu melihat banyak kenangan yang sudah kita lalui bersama

Terimakasih Nak, sudah hadir melengkapi perjalanan hidup Ibu..

Terimakasih Nak, sudah membersamai proses ibu belajar menjadi ibu sampai detik ini..


Nak, membersaimu adalah kebahagiaan terbesar ibu..

Melihatmu tumbuh setiap detiknya adalah kesempatan indah yang Allah beri kepada ibu..

Beberapa hari ini kita belajar bersama ya, Nak..

Belajar dan berlatih melakukan ini itu dengan kemampuanmu sendiri..

Belajar makan sendiri, merapikan mainan dan buku sendiri, mengembalikan barang pada tempatnya, dan masih banyak lagi..

Seru ya Nak, dan terimakasih kamu melakukannya dengan bahagia selama bermain bersama sejauh ini

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang terlalu khawatir dan meragukan kalau kamu bisa. Padahal ketika ibu memberimu ruang, kamu bahkan bisa melakukan lebih-lebih dari yang ibu kira

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang hanya ingin melihat hasil yang sempurna, sehingga kadang mengabaikan proses proses kecil yang sudah kamu lakukan. Padahal itu adalah usaha yang cukup besar yang sudah kamu lakukan

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang terburu-buru memaksamu berproses lebih cepat, padahal justru itu bisa saja merusak fitrahmu

Maafkan ibu yang masih harus terus belajar mengendalikan hati, tidak mudah emosi selama proses kebersamaan kita selama ini..

Maafkan ibu yang hingga saat ini masih harus terus belajar dan belajar untuk bisa menjadi ibu yang terbaik untukmu Nak,,

Sekali lagi, terimakasih sudah terus bersabar seperti apapun keadaan ibu saat ini..

Dari ibumu yang entah sampai kapan Allah beri kesempatan untuk bisa terus membersamaimu Nak..



Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-13: Pilih sendiri, Yuk!

Latihan kemandirian hari ini, saya mengajak Aisyah untuk memilih sendiri semua kegiatan bermainnya dan buku-buku yang ingin dia baca. Biasanya, lebih sering saya yang memilihkan atau mengajak Aisyah, seperti "Aisyah, kita main lego yuk" "Aisyah, kita main balok yuk" atau saya yang mengambilkan buku dan mengajaknya membaca bersama. 

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-12: Tidak dengan Menangis, ya..

Selayaknya anak seusianya, Aisyah kalau meminta sesuatu dan selama belum bisa mendapatkan apa yang diinginkan, dia akan menangis. Respon saya? kadang saya beri apa yang dia mau, kadang tidak. Kadang, tergantung juga dengan apa yang dia minta. Misalnya, meminta gadget time lebih dari seharusnya, kalau ini saya bisa tega(s) untuk tidak memberikan meski dia menangis-nangis. Biasanya, saya peluk dan saya sampaikan maaf kepada Aisyah kalau saya tidak bisa memberikan itu. Lama kelamaan nangisnya reda dan mau bermain yang lain.

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-11. Aku Mau Pakai Baju Sendiri!

Aisyah memang sedang penuh penasaran ingin mencoba banyak hal. Tak terkecuali memakai baju sendiri. Seperti pagi ini, selesai mandi, dia sudah sibuk meminta memakai baju sendiri ketika saya sedang menyiapkan bajunya.

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-10. Aku Bisa Mengupas Kulit Pisang Sendiri!

"Mama mau pisang" pinta Aisyah. Pisang adalah salah satu buah kesukaan Aisyah. Jadi, hampir setiap hari di rumah selalu sedia pisang. Saya kemudian mengambilkan buah pisang, mengupas dan memberikannya kepada Aisyah. 

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-9. Kembalikan buku ke rak, yuk!

 Di hari ke-9 berpetualang di "Zona 2-melatih kemandirian anak" ini, Aisyah belajar hal baru yaitu "Merapikan buku kembali ke rak buku". Hari-hari sebelumnya saya mengajak Aisyah hanya sebatas merapikan mainan saja, sedangkan buku-buku yang telah dibaca, biasanya masih saya sendiri yang merapikan dan mengembalikan ke rak buku.

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-8. No ngomel-ngomel.

Hari ke-8 tantangan 15 hari melatih kemandirian ini, saya tetap melanjutkan berlatih makan sendiri dan merapikan mainan sendiri. Masih harus konsisten untuk terus membiasakan Aisyah untuk melakukan kebiasaan ini. Sekali saya skip, maka akan terlewat latihannya. Menguatkan diri sendiri untuk tetap konsisten melatih anak juga sangat penting ya..

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-7. Makan Bersama.

Hari ini masih tetap dengan melatih Aisyah untuk makan sendiri, dimana saya mencoba untuk melakukannya di ketiga waktu makan: pagi, siang dan malam. Pertama, saya ingin mengamati kesanggupan Aisyah. Selain sabagai latihan untuk Aisyah, ini juga latihan untuk saya agar terbiasa dan terus bersabar dalam proses ini.

Melatih Kemandirian Hari ke-6: Aku bisa makan sendiri!

Hari ini, Aisyah selain meneruskan latihannya untuk merapikan mainan sendiri, Aisyah juga akan belajar untuk makan sendiri. Sebenarnya, Aisyah sudah cukup sering untuk meminta menyuap sendiri ketika makan. Tapi, penyikapan saya masih tergantung bagaimana mood saya. Jika mood saya sedang baik, maka saya akan tenang dan bahagia memberikan kesempatan kepada Aisyah untuk makan sendiri. Tapi, kalau mood saya kurang bagus, akan terbayang bagaimana repotnya membereskan tumpahan nasi di lantai dan dibajunya. Saya pun memilih untuk menyuapi Aisyah, biar tidak repot. Jangan ditiru ya.

Melatih Kemandirian Anak hari ke-5. Konsistensi dan Komunikasi Produktif

Hari ke 5 tantangan melatih kemandirian ini lebih ke diri saya pribadi agar tetap konsisten mengajarkan Aisyah untuk merapikan mainannya. Mengingat hari sebelumnya Aisyah sudah mulai berinisiatif merapikan mainannya sendiri, jadi hari ini adalah menguatan agar terus terbiasakan untuk merapikan mainannya sendiri.

Melatih Kemandirian Anak Hari ke-4: You did it, baby!

Masih seperti hari sebelumnya, Aisyah berlatih merapikan mainannya sendiri. Kenapa terus berlatih ini? karena melalui latihan sederhana 'merapikan mainannya sendiri' ini, selain melatih kemandiriannya, Aisyah juga belajar tentang tanggung jawab. Dan, saya bisa mengobservasi sejauh mana Aisyah siap dengan tanggung jawab di usianya.

Melatih Kemandirian Anak. Hari ke-3: Mainan-mainan bertebaran!

Hari ke-3 petualangan di Zona 2 Bentang Petualang Bunda Sayang, melatih kemandirian anak. Tantangan latiham hari ini adalah situasi di rumah kurang uanh kurang mendukung untuk latihan kemandirian Aisyah, khususnya terkait dengan merapikan mainan sendiri. 

Melatih Kemandirian Anak, Hari ke-2.

Kegiatan melatih kemandirian hari ini, saya masih tetap pada kegiatan merapikan mainan. Karena memang ini kegiatan kemandirian yang baru saya latih dan harapannya Aisyah mau membereskan mainannya secara otomatis dengan sadar diri setelah bermain.

Melatih Kemandirian Hari ke 1: Rapikan legonya dulu yuk!

Alhamdulillah memasuki zona permainan kedua di Bentang Petualang Bunda Sayang. Setelah kemarin bermain dengan komunikasi, di zona ini, kami akan berpetualang dengan 'kemandirian'. Partner bermain kali ini adalah tetap yang terkasih, Aisyah. Saat ini Aisyah berusia 21 bulan (menjelang 2 tahun). Target kemandirian yang ingin saya latih adalah merapikan mainan seteleh bermain atau mengembalikan mainan yang telah digunakan sebelum berganti mainan.