Pantulan Warna: Surat Cinta untuk Aisyah

Hai Aisyah,, surat ini ibu tulis ketika kau tertidur dengan lelapnya

Dalam wajah lelapmu ibu melihat banyak kenangan yang sudah kita lalui bersama

Terimakasih Nak, sudah hadir melengkapi perjalanan hidup Ibu..

Terimakasih Nak, sudah membersamai proses ibu belajar menjadi ibu sampai detik ini..


Nak, membersaimu adalah kebahagiaan terbesar ibu..

Melihatmu tumbuh setiap detiknya adalah kesempatan indah yang Allah beri kepada ibu..

Beberapa hari ini kita belajar bersama ya, Nak..

Belajar dan berlatih melakukan ini itu dengan kemampuanmu sendiri..

Belajar makan sendiri, merapikan mainan dan buku sendiri, mengembalikan barang pada tempatnya, dan masih banyak lagi..

Seru ya Nak, dan terimakasih kamu melakukannya dengan bahagia selama bermain bersama sejauh ini

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang terlalu khawatir dan meragukan kalau kamu bisa. Padahal ketika ibu memberimu ruang, kamu bahkan bisa melakukan lebih-lebih dari yang ibu kira

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang hanya ingin melihat hasil yang sempurna, sehingga kadang mengabaikan proses proses kecil yang sudah kamu lakukan. Padahal itu adalah usaha yang cukup besar yang sudah kamu lakukan

Maafkan ibu ya Nak, yang kadang terburu-buru memaksamu berproses lebih cepat, padahal justru itu bisa saja merusak fitrahmu

Maafkan ibu yang masih harus terus belajar mengendalikan hati, tidak mudah emosi selama proses kebersamaan kita selama ini..

Maafkan ibu yang hingga saat ini masih harus terus belajar dan belajar untuk bisa menjadi ibu yang terbaik untukmu Nak,,

Sekali lagi, terimakasih sudah terus bersabar seperti apapun keadaan ibu saat ini..

Dari ibumu yang entah sampai kapan Allah beri kesempatan untuk bisa terus membersamaimu Nak..



No comments