Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-9. Yeay,, Akhirnya Mau Sorting Warna!

Hari ini kebetulan paket susu buat Aisyah sudah sampai. Dan, menyenangkan sekali karena kali ini dapat hadiah mainan edukasi. Mainannya pun mainan stimulasi matematika. Kok pas banget ya? hihihi. Mainannya terdiri dari batang-batang warna warni (merah, kuning, hijau dan biru) dan juga kayu-kayu kecil bertuliskan angka 0-9 dan juga tanda operasi matematika seperti tambah (+), kurang (-), kali (×), bagi (÷) dan sama dengan (=). 

Tapi, seperti saya sampaikan di tulisan sebelumnya, di usia Aisyah saat ini, saya belum mengenalkan angka. Masih fokus ke pengenalan matematika konkret. Jadi,  hanya menggunakan batang-batangnya saja untuk bermain.

Melihat ada batang-batang yang beraneka warna dengan jumlah yang lumayan banyak (masing-masing warna 12 batang), terpikirlah, sepertinya bisa nih untuk bermain klasifikasi (pengelompokan) warna. Kebetulan sekali, Aisyah belum pernah mau diajak bermain klasifikasi warna. Sudah mencoba diajak bermain klasifikasi warna dengan bola-bola kecil atau waterbeads sebelumnya, belum juga mau. Atau cuma sebentar mengumpulkan satu warna dan selesai. Dan, saya pun tidak memaksakan, jika belum mau, ya tidak apa-apa. Prinsipnya, apa yang dilakukannya saat itu adalah hasil terbaik dari usaha dan keinginannya saat itu. Kali ini, siapa tahu dengan batang-batang ini membuatnya mau mencoba lagi.

Seperti biasa, Aisyah sangat senang dan tertarik sekali, ketika melihat sekotak mainan baru. Dia sibuk bertanya ini mainan apa dan ingin segera dibuka. Ketika melihat isinya batang-batang warna warni, Aisyah terlihat antusias sekali. Mungkin karena warna warni nya atau karena bentuk batangnya, entahlah. 

Saya membiarkan Aisyah eksplor batang-batang itu sepuasnya. Kemudian, ketika semua batang keluar dari wadahnya dan sudah tercampur campur, saya baru coba mengenalkan kembali klasifikasi warna.

"Yuk, kita masukan di sini yuk, berdasarkan warnanya. Ini kuning, di sini merah, di sini hijau, di sini biru." sambil saya memasukkan batang-batang itu sesuai warnanya. Aisyah ternyata ingin ikutan. Yes, akhirnya mau juga, pikir saya. Tapi, ternyata dia masukinnya acak, ya, sekadar memasukkan batang-batang itu di kotak-kotaknya saja. hihihi. Tak apa-apa Nak.. good, kamu sudah mencoba.

Baiklah, mungkin dia memang belum mau bermain klasifikasi-klasifikasi. Biarlah, ketika saatnya dia mau, pasti dia akan mencobanya sendiri, pikir saya.

Kemudian, di malam hari, Aisyah ternyata ingin bermain batang-batang ini lagi. Dia mengeluarkan semua batang-batangnya. Lalu dia mengambil batang warna kuning dan memasukkan ke satu bagian kotak, sambil berkata "ini warna kuning". Lalu, dia mengambil batang warna kuning lagi dan memasukkan di tempat yang sama. Setelah semua batang kuning habis dimasukkan semua, Aisyah ganti mengambil batang warna selanjutnya. Aisyah memasukkan warna merah juga sambil berucap "ini warna merah" dan melakukan hal yang sama seperti batang kuning tadi. Lhoo.. lhoo..  Nak, kamu mencoba mengklasifikasi yaa.. MashaaAllah.. Dan yang mengejutkan lagi, Aisyah juga berhasil menyebutkan warnanya. Padahal, sebelumnya warna yang dia hafal cuma kuning. Ya Allah,, Nak.. ini thoo cara kamu belajar. Kamu suka mengamati dulu bagaimana mama melakukan. Kamu jarang sekali mau jika langsung diminta meniru. Kamu butuh waktu untuk kemudian kamu lakukan sendiri dengan caramu. Aaaah.. sungguhh mama berasa menemukan 'harta karun', Nak.. 🤗🤗



No comments