Zona 6. Stimulasi Kecerdasan Matematika. Hari ke-1. Ini, Besar atau Kecil ya?

Fiuhh,, sudah sampai Zona 6 saja berpetualang di Pantai Bentang Petualang. Makin lama, petualangannya juga semakin menantang. Jika kemarin adalah stimulasi kecerdasan literasi anak, di Zona 6 ini, tantangannya adalah Stimulasi Kecerdasan Matematika. Waduuh.. matematika?? Masa anak usia dini ini mau diajari matematika?? gitu ngga sih mikirnya? 

Ternyata, matematika itu tidak hanya soal angka-angka yang berderet yang mungkin bagi sebagian anak adalah hal yang tidak menarik. Matematika itu ada matematika konkret dan matematik abstrak. Nah, tentang angka-angka "1, 2, 3, dst" juga pengoperasian penjumlahan, perkalian, dan semua materi yang kita pelajari di sekolah itu termasuk matematika abstrak. Karena memang tidak terlihat nyata ya apa yang sedang dihitung. Sedangkan matematika konkret adalah konsep matematika yang bisa dirasakan. Misalnya, menghitung langkah kaki, menghitung rumah yang dilewati, dan lain sebagainya. Nah, matematika konkret inilah yang biasanya kita kenalkan untuk anak-anak usia dini. Jika konsep matematika konkretnya sudah kuat, inshaaAllah akan lebih mudah nantinya jika saatnya harus belajar matematika abstrak, karena anak sudah bisa membayangkan bagaimana menghitungnya.

Untuk Aisyah yang masih usia 2 tahun ini, tentunya saya memilih konsep matematika konkret untuk tantangan kali ini. Target untuk tantangan 15 hari ini adalah Aisyah bisa menghitung 1-5 dengan benar. Bukan hanya menghafal bilangan 1 sampai 5, tapi juga mengerti menghitung sampai berjumlah 5. Sebelum masuk ke tahapan stimulasi menghitungnya, saya akan mengenalkan terlebih dahulu beberapa konsep matematika konkret seperti mengenal besar-kecil, mengenal banyak-sedikit, mengenal menambah dan mengurangi, juga mengenal pengelompokkan benda-benda. 

Hari pertama. 
Tema hari ini adalah Mengenal dan Memahami Ukuran Besar - Kecil. Permainan yang dilakukan adalah bermain lego, kebetulan Aisyah punya lego ukuran besar dan kecil. Saya menyiapkan lego ukuran besar dan kecil dengan bentuk yang sama yaitu persegi. Jika mengenal besar kecil begitu saja, biasanya kurang menarik ya,, maka saya coba menyertakan aktivitas lain untuk menguapkan konsep ini. Saya menyiapkan kotak bekas, kemudian saya lubangi dengan dua ukuran sesuai dengan ukuran lego besar dan kecil ini. Mula-mula saya kenalkan mana ukuran besar dan ukuran kecil. Kemudian saya meminta Aisyah untuk memasukkan lego-lego tersebut di lubang yang sesuai dengan ukurannya. Sembari memasukkan, saya ajak komunikasi, seperti "ini lego ukuran apa ya? besar atau kecil?" "Masuk ke lubang yang mana ya legonya?" dan lain-lain.

Alhamudulillah,, Aisyah bisa memasukkan lego-lego besar dan kecilnya. Sempat juga sesekali, Aisyah memasukkan lego besar ke lubang yang kecil. Nah, pada momen ini saya manfaatkan untuk memberikan penjelasan bahwa itu tidak bisa masuk karena ukuran legonya lebih besar dan lubangnya lebih kecil. 


Setelah selesai memasukkan semua lego-lego di dalam kotak. Aisyah bereksplorasi. Lego-legonya dikeluarkan semua, dan dia menyusun lego-legonya sesuai dengan ukurannya, lego besar dengan lego besar, dan lego kecil dengan lego kecil. MashaaAllah.. semoga ada yang bisa kamu pahami dari permainan kita kali ini yaa..



Bintang untuk tantangan hari ini adalah 🌟🌟🌟🌟🌟, karena Aisyah sudah mau bermain dan belajar dengan bahagia.





No comments