Pra Bunsay : Wahana 3 - Wake Boarding, Memacu Adrenalin!


Alhamdulillah,, kali ini petualangan di Pulau Cahaya sampai di Wahana Wake Boarding. Di wahana ini, kita sedang menaiki board yang ditarik dengan tali oleh kapal dengan kecepatan yang cukup tinggi. Apa yang dirasakan? board yang melaju dengan kecepatan tinggi di tengah lautan melawan gelombang laut dan terpaan angin yang cukup kencang! Adrenalin yang terpacu seiring dengan detakan jantung yang semakin cepat!

Seperti inilah gambaran kondisi kita yang sedang berusaha terus menjadi seorang Ibu Pembelajar. Seperti sedang ber-wake boarding ria di tengah lautan, tentunya banyak terpaan gelombang dan angin besar 'tantangan' yang harus kita hadapi dan taklukkan agar tetap bertahan dan selamat sampai tujuan. Tidak sampai terjatuh di tengah lautan.

Bagaimana agar mampu bertahan menghadapi segala tantangannya?

Selayaknya sedang wake boarding, pertama, tentunya kita harus terus berpegangan kuat pada tali yang menarik board kita. 

Nah, belajar, khususnya di Ibu Profesional ini, yang menjadi tali pegangan kita adalah CORE VALUE Ibu Profesional. Apa saja Core Value Ibu Profesional?

Belajar - Berkembang - Berkarya - Berbagi - Berdampak

Seorang Ibu Profesional, Ibu Pembelajar Sejati, akan terus berusaha menanamkan Core Value ini dalam menjalani hari-harinya. Ia tidak akan lelah terus Belajar, Berkembang menjadi lebih baik dari waktu ke waktu, terus Berkarya dan Berbagi dengan ilmu dan potensi yang dimilikinya, kemudian Berdampak tidak hanya bagi dirinya pribadi, tapi untuk keluarganya dan untuk orang-orang di sekitarnya. MashaaAllah. Semoga Allah mampukan kita untuk terus istiqomah menerapkan hal ini dalam kehidupan kita. 

Selain, berpegangan pada tali, tentunya kita pun sebagai pelakunya harus memiliki persiapan yang matang sebelum ber-wake boarding ria. Kalau selama wake boarding, kita butuh helm, pelampung dan asupan yang baik seperti kelapa muda. Sebagai Ibu Profesional, Persiapan diri ini berkaitan dengan Karakter Moral. Karakter Moral yang seperti apa yang harus dimiliki seorang Ibu Pembelajar di Ibu Profesional ini?

1. Never Stop Learning. The Mission Alive. Seorang Ibu Profesional akan terus berusaha menjalani Misi Hidupnya sampai akhir hayatnya
2. Don't Teach me, I love to learn. Seorang Ibu Profesional adalah seorang ibu pembelajar sejati yang mandiri. Akan terus belajar terus dan terus hingga akhir hayatnya.
3. I know I can be better. Seorang Ibu Profesional akan selalu yakin bahwa dia mampu menjadi lebih baik dan akan terus berusaha menjadi lebih baik.
4. Always on time. Ibu Profesional itu selalu menghargai waktu dimiliki. Ia tidak akan rela jika waktu yang ada terbuang dengan sia-sia. 
5. Sharing is caring. Ibu Profesional akan selalu senang berbagi apa yang dia pelajari dan praktikkan. 

Kelima Karakter Moral harus terus dipakai agar selamat dan mampu bertahan menghadapi segala terpaan gelombang dan angin selama perjalanan sebagai Ibu Pembelajar untuk menjadi seorang Ibu Profesional.

Lalu, di wahana wake boarding ini Ilmu apa yang ingin saya pelajari?

Menjadi seorang ibu bagi saya bukanlah sebuah status yang take for granted, yang dianggap biasa saja dan bahkan tidak dihargai untuk disandang bagi seorang perempuan. No. Big No. Ibu adalah status paling mulia. Ibu adalah sekolah utama bagi seorang anak. Dalam dekapan ibu, kebaikan sebuah generasi akan bergantung, bahkan umat secara keseluruhan. Baik ibunya, inshaaAllah baik keturunan atau anaknya, maka otomatis umat akan menjadi baik. 

Menjadi seorang ibu adalah sebuah amanah yang langsung datang dari Allah. Maka, sebuah keniscayaan, seorang ibu harus terus belajar, memperbaiki diri dan memantaskan diri agar Allah menjadi ridho terhadapnya. Sehingga Allah pun ridho terlahir keturunan yang baik melalui didikannya. 

Ibu Septi mengatakan "Anak tidak membutuhkan seorang ibu yang sempurna, dia butuh seorang Ibu yang bahagia membersamainya". Dan, terus bahagia ketika membersamai anak berkembang dan tumbuh, tentunya butuh ilmu. Kalau kata gaulnya, agar tetap waras dan tidak oleng.

Jadi, ilmu yang ingin saya perdalam dan latih saat ini adalah Ilmu Pengasuhan Anak. Karena, ada Aisyah -putri saya- yang selalu setia menunggu Ibunya dengan versi terbaiknya, ibu yang selalu bahagia membersamainya dan ibu yang bisa menjadi teman belajar dan sekolah pertama baginya. Tetap setia dan bersabar ya Nak, Ibu sedang terus berproses untuk menjadi ibu dengan versi terbaik ibu, salah satunya adalah dengan mengikuti kuliah di Bunda Sayang ini.

Tentunya dalam proses belajarnya akan menemui tantangan. Tantangan yang kemungkinan akan saya temui ketika proses belajar adalah:

1. Sunami informasi. 

Ya, tentunya banyak sekali teori dan metode pengasuhan anak. Tantangan bagi saya adalah bagaimana memilih ilmu pengasuhan ini yang sesuai dengan keunikan, karakter dan idealisme keluarga. Saat ini, pola pengasuhan anak di keluarga saya adalah berdasarkan Fitrah based Education, Quranic Parenting, dan Parenting Nabawiyyah. 

Mengatasi tantangan sunami informasi ini adalah dengan terus berusaha fokus memperdalam ilmu yang sudah dipilih. Jika menemukan teori atau metode pengasuhan yang lain, tetap mengingat kembali Misi Keluarga dan Misi Pendidikan Anak. Sesuai dengan Karakter Moral Ibu Profesional. yaitu Never Stop Learning, the Mission Alive. Selain itu, bisa dengan menyiapkan kurikulum pendidikan Anak di rumah berdasarkan pola pengasuhan yang sudah ditetapkan. Dengan mengacu pada kurikulum ini, inshaaAllah akan membuat kita fokus pada ilmu-ilmu yang memang kita butuhkan dalam pelaksanaan pendidikan anak di keluarga kita.

2. Manajemen Waktu. 

Memperdalam sebuah ilmu tentunya butuh waktu khusus. Seperti halnya di Kelas Bunsay ini, ada waktu-waktu khusus dimana saya harus belajar materinya dan mengerjakan tugasnya. Tentunya, sebagai seorang ibu selalu kejar-kejaran dengan tugas domestik, membersamai kegiatan anak di rumah, dan waktu khusus ibu untuk pengembangan diri. 

Nah, di sini, membuat kandang waktu sangat penting. Always on Time, pembagian waktu harus jelas kapan melakukan pekerjaan domestik, kapan belajar, kapan membersamai anak, kapan me time dan seterusnya. Membuat kandang waktu dan konsisten menjalankannya.

3. Bersabar dalam Proses Belajar dan Mengamalkan Ilmu

Sebagai manusia biasa pasti ada lelahnya ada jenuhnya. Ada kalanya hasil praktek ilmu yang diterima tidak sesuai dengan ekspektasi atau harapan. Ya, bersabar dalam setiap prosesnya adalah tantangan tersendiri. Kembali mengingat dan berpegang teguh pada karakter moral Ibu Profesional, inshaaAllah akan membuat kita terus bersabar menghadapi setiap proses yang dijalani. 

Itulah gambaran rute perjalanan saya dalam wahana wake boarding ini. Semoga Allah selalu memberi kekuatan untuk melewati besar kecil ombak dan menghadang angin yang menerjang, sehingga selamat sampai tujuan.

Salam Ibu Pembelajar!





No comments