Pra Bunsay : Wahana 2 - Surfing


Berkomunitas itu ibaratnya kita sedang berselancar di tengah laut. Pasti akan terasa angin berhembus. Melawan angin dan ombak agar kita bisa tetap berdiri tegak, seimbang dan tidak terjatuh.
Apa yang bisa membuat kita terus seimbang di tengah laut selama berselancar? Yes, dengan tetap berpegang pada CoC (Code of Conduct) komunitas.

CoC itu apa ya?
CoC atau Code of Conduct adalah pedoman berperilaku bermartabat. Di Ibu Profesional, CoC dibuat sebagai tata perilaku dalam berkomunitas di pusat maupun regional. Setiap komunitas pasti memiliki CoC sesuai dengan karakter masing-masing. Hal ini untuk memastikan bahwa komunitas terus berjalan on the track dan terjaga idealismenya. 

Selain itu, CoC juga untuk seleksi alami siapa saja yang sejalan dan seideologi dengan suatu komunitas. Karena kita pasti akan berkumpul dengan yang se-frekuensi. Satu frekuensi bertemu maka akan beresonansi untuk menghasilkan irama yang indah. Yang tidak sefrekuensi pasti akan terlihat kesumbangannya. Dan, akan terseleksi dengan sendirinya.

Apa saja CoC di Komunitas Ibu Profesional?
CoC Institut Ibu Profesional terbagi-bagi lagi sesuai dengan peran yang kita ambil dalam komunitas. Khususnya untuk saat ini, CoC sebagai mahasiswa Institut Ibu Profesional antara lain:
Perilaku Bermartabat
1. Memiliki adab yang baik
2. Aktif dan bertanggung jawab
3. Publikasi Bermartabat dan bertanggung jawab

Perilaku Nista
1. Memiliki adab yang tidak  baik
2. Pasif dan tidak bertanggung jawab
3. Publikasi yang tidak bermartabat dan tidak bertanggung jawab

Bagaimana Prinsip Berkomunitas?
Pada dasarnya di IIP itu adalah SEMUA BOLEH kecuali YANG TIDAK BOLEH.
Apa saja yang tidak boleh dilakukan selama berkomunitas di Ibu Profesional?
1. Tidak kritik pemerintah
2. Tidak ghibah dan fitnah
3. Tidak berbicara SARAT (Suku, Ras, Agama, dan Anggota Tubuh)
4. Tidak berbicara khilafiyah
5. Tidak konflik kepentingan

Kalau melanggar CoC bagaimana?
Di Ibu Profesional tidak dikenai 'Hukuman' bagi yang melanggar CoC. Bukan 'Hukuman' tapi 'Konsekuensi'. Konsekuensi ini disesuaikan dengan kesalahan/pelanggaran yang dilakukan. Tidak seperti hukuman yang bisa disamaratakan, konsekuensi ini logis tergantung pelanggaran yang dilakukan. 

Sebenarnya ya.. kalau dipikir lagi, poin-poin yang terkandung dalam CoC ini adalah sebuah keniscayaan dalam berkomunitas. Hal-hal yang memang baik untuk diperhatikan dan dilakukan ketika berkomunitas. InshaaAllah dengan tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari CoC, kita akan tetap aman selama berselancar dan tidak tumbang di tengah lautan.

Pengalaman Berselancar di Ibu Profesional


Ketika mendengarkan materi CoC ini, khususnya bahasan CoC bagi Mahasiswa yang sedang belajar di Institut Ibu Profesional, wow rasanya, kayak "plak.. plak.. plak..". Khususnya dua pekan selama mengikuti kelas Pra Bunsay ini. Saya belum pernah hadir tepat waktu ketika materi disampaikan. Sering berfikir "Ah, nanti sajalah bisa melihat siaran ulangnya". Ya, meskipun hal ini juga karena anak saya masih usia 19 bulan yang belum bisa ditinggal juga. Tapi, kesalahannya adalah tidak ada rasa menyesal sama sekali dan cenderung menganggap remeh. Astaghfirullah. Kemana adab berilmunya? Kemana tanggungjawab sebagai seorang penuntut ilmu? Salah satu poin adab sebelum ilmu adalah bagaimana kita memperlakukan sumber ilmu itu sendiri (baik itu penyampainya atau sumbernya (buku dll)). Ya, tantangan besar ketika kita menuntut ilmu secara daring yaitu bagaimana tetap menjaga adab dalam berilmu. 

Kedua, tentang penugasan. Bahkan, sepersekian detik sebelum mendengarkan materi CoC saya masih berpikir "Ah, pokoknya yang penting selesai mengerjakan tugas dan dikumpulkan". Padahal ya kalau dipikir-pikir tugas yang didapatkan yaa refleksi dari bagaimana kita menyerap ilmunya, yang otomatis ketika mengerjakan tugasnya, maka manfaatnya pun kita yang merasakan. Jadi bersungguh-sungguh mengerjakan tugas pun menjadi adab kita dalam menuntut ilmu. Ayo, saatnya untuk bersungguh sungguh!

Selanjutnya -yang sangat penting- adalah niat. Meluruskan niat kembali. Untuk apa sih sebenarnya saya belajar di Bunsay ini? Menuntut ilmu di sini adalah dalam rangka ikhtyar agar mampu mengemban amanah Allah sebagai istri dan ibu. Wadah untuk terus memperbaiki diri menjalan peran terbaik sebagai istri dan ibu. Sempat sih terpikir, ah nanti di IP akan mengenal banyak orang, menambah teman, menambah kontak di ponsel, jadi akan menambah database juga untuk bisnis. Alhamdulillah masih baru kepikiran dan belum diseriusin, hehe. Sekarang, luruskan kembali niat yang sempat berbelok. Jika dengan ini ternyata menjadi jalan untuk mendapatkan kebaikan yang lain, anggaplah itu bonus dan salah satu keberkahan dari Allah. Artinya, ilmu ini barokah, ya kan? Tapi, tetap yang terpenting, ilmu yang kita peroleh bisa diterapkan dalam sehari-hari, menjadikan diri kita menjadi lebih baik, dan semoga akan mampu juga bermanfaat untuk orang lain. 

Niat dan adab. Itu yang menjadi dasar dan mengawali sebelum ilmu itu sendiri. Awalan yang akan menentukan kualitas ilmu yang akan didapatkan. Apakah ilmu itu akan membawa kebaikan untuk diri atau tidak. Apakah ilmu itu akan barokah dan bermanfaat atau tidak. Ketika kita merasa suatu ilmu menguap begitu saja dan tidak berdampak, padahal secara kualitas ilmu yang kita pelajari adalah hal yang baik dan penting, segera koreksi bagaimana niat dan adab kita selama ini. Jangan pernah lelah untuk terus ber-muhasabah.


No comments