Cerdas Emosional dan Spiritual. Hari ke-14. Menyusun Balok

"Mama, Aisyah mau main balok!" Seru Aisyah. Baiklah, sebagai sahabat terbaik Aisyah, Mama akan menemani Aisyah bermain balok dengan bahagia.

RENCANA

Sebenarnya tidak ada rencana sebelumnya, melainkan mengikuti keinginan Aisyah saja dan saya menemani. Saya menyiapkan mainan balok dan alas kayu untuk bermain menyusun balok. Ayah Aisyah tidak ikut serta, jadi semoga saya bisa mencuri-curi untuk memfoto kegiatan kali ini.

AKTUAL DAN HAMBATAN

Aisyah sangat antusias bermain balok, karena memang sesuai dengan keinginannya. Permainan pertama yang dilakukan Aisyah adalah menyusun kubus. Aisyah pelan-pelan dan berhati menyusun 9 kubus kayu dengan posisi vertikal. Dan, alhamdulillah, Aisyah berhasil menyusun vertikal 9 kubus tanpa terjatuh 👏👏

Selanjutnya, Aisyah mencoba menyusun dengan menggunakan bentuk bangun yang berbeda. Aisyah memilih menyusun dua silinder dengan posisi vertikal bersebelahan dengan sedikit jarak. Kemudian bagian atasnya diletakkan balok kayu yang menghubungka dua silinder tadi. Bisa dilihat seperti gambar ya. "Membuat Rumah" kata Aisyah. Alhamdulillah, dengan penuh konsentrasi dan pelan-pelan, Aisyah berhasil menyusun tanpa terjatuh.

Kemudian, Aisyah mencoba lagi, namun beberapa kali tersenggol tangannya sehingga balok yang disusunnya roboh. Aisyah tampak putus asa. Saya mencoba menyemangati lagi, tapi Aisyah memilih untuk berganti permainan. Tidak apa-apa, nanti kita bermain lagi ya, Nak..

Hambatan kali ini, karena Aisyah masih dalam tahap belajar mengontrol gerak tangannya, jadi beberapa kali balok yang sudah disusun tersenggol tangannya sendiri dan roboh. Dan kalau sudah terjadi beberapa  kali, Aisyah menjadi putus asa.

REFLEKSI

Bermain menyusun balok ini memberikan banyak manfaat ya, diantaranya melatih fokus dan konsentrasi. Selain itu, juga melatih emosi untuk bersabar karena menyusunnya harus pelan-pelan dan hati-hati, serta bersabar jika yang disusun roboh.

Aisyah sendiri, sebenarnya untuk konsentrasi, fokus dan kehati-hatiannya sudah cukup baik ketika menyusun baloknya. Tetapi, gerakan tangannya ketika mengambil balok seringkali kurang berhati-hati sehingga menyenggol balok yang sudah disusun. Sekali atau dua kali baloknya jatuh Aisyah masih bersabar dan menyusun lagi, tapi selanjutnya Aisyah putus asa dan memilih mengakhiri bermainnya. Tidak apa-apa ya Nak, ini adalah sebuah proses belajarmu..

Prosentase antusiasme Aisyah dalam permainan kali ini adalah 90% 💕💕


No comments