Zona 7. Pendidikan Seksualitas. Hari ke-5. Pengaruh Media Digital Terhadap Pemahaman Anak

Berbicara soal media digital atau gadget ini tidak ada habisnya ya. Di zaman Internet of Thing ini, membuat anak dengan mudahnya untuk mengakses internet kapan pun dan dimana pun. Berkaitan dengan seksualitas, kita sudah tidak asing yaa keterkaitan ini dengan media digital, bahkan mungkin anak-anak mengetahui seksualitas justru dari media digital.

Kita sebagai orang tua, sangat perlu berhati-hati ya akan dampak negatif media digital ini terhadap perkembangan seksualitas anak. Bukan hanya itu, tapi media digital ternyata juga menjadi ladang eksploitasi seksual pada anak. Duh, saya nulis ini jadi ikutan ngeri.

Kita cek yuk apa saja eksploitasi seksual anak melalui media digital ini, biar kita sebagai orang tua juga bisa semakin awas dengan bahaya ini yang kapan saja bisa mengintai anak-anak kita.

1. Child Sexua Abuse Material (CSAM)
CSAM ini adalah materi yang mengandung muatan kekerasan seksual pada anak. Misalnya, sebuah komunitas model yang ternyata ujung-ujungnya melakukan eksploitasi seksual pada anak

2. Grooming Online untuk Tujuan Seksual
Ini seperti sebuah hubungan dengan seorang anak melalui aktivitas online, yang kemudian sang anak dibujuk dan dirayu agar bersedia melakukan kegiatan seksual. 

3. Sexting
Seseorang/ seorang anak yang dengan sengaja secara intens mengirim pesan-pesan bernuansa seksual atau gambar/video yang menunjukkan sisi seksualitasnya kepada orang/ anak lain.

4. Sextortion (Pemerasan Seksual)
Ini berarti, seorang anak diperas untuk melakukan atau memberikan imbalan seks atau memproduksi materi seksual

5. Siaran Langsung Kekerasan Seksual.
Ini pun marak terjadi ya saat ini dilakukan oleh para pedofilia. Mereka tidak hanya melakukan kekerasan seksual pada anak tapi juga menyiarkan secara langsung yang biasanya di komunitas mereka. Ya Allah.. 

Jujur ya.. ya Allah ketika membaca materi tentang ini dan menuliskan di sini, rasanya ngeri sekali. Betapa dekatnya ancaman-ancaman itu mengenai anak-anak kita. Menyadarkan kembali betapa pentingnya peran kita sebagai orang tua untuk melindungi dan membentengi anak kita agar terhindar dari kejahatan-kejahatan seksual di luar sana. 

Sangat penting bagi kita orang tua untuk tidak lagi merasa tabu untuk berdiskusi masalah seksualitas ini pada anak. Jangan sampai, ketika anak bertanya, kita tidak membuka diri untuk berdiskusi, anak akan mencari tahu dengan cara mereka sendiri, entah melalui internet atau dari teman-teman mereka. 

Mudah-mudahan Allah memampukan kita semua ya Ayah, bunda.. 


No comments